Salah satu upayanya yakni, akan membangun instalasi pengolahan sampah TPA Cipayung bekerja sama dengan Kementerian PUPR.
“Ada program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities,” ujarnya, Jumat (14/7/2023).
Yaitu, bekerja sama antara Pemerintah Kota Depok dengan Kementerian PUPR, untuk membangun instalasi pengolahan sampah TPA Cipayung.
Proses program tersebut, kata pria yang akrab disapa Abra ini, sudah DLHK mulai sejak tiga tahun lalu, dengan pembebasan lahan area TPA Cipayung.
“TPA Cipayung akan kita bangun instalasi pengolahan sampah kapasitas 300 ton per hari. Tahun 2023 ini, masuk dalam basic desain dan DED kelayakan,” paparnya.
Setelah itu, tambahnya, nanti dilakukan lelang dan sebagainya. Tahun 2024 akan dilakukan konstruksi dan 2025 dioperasionalkan.
Abra mengemukakan, pembangunan instalasi pengolahan sampah TPA Cipayung itu, dikerjakan langsung oleh Kementerian PUPR.
“Tahap pertama sekira Rp70 miliar. Itu semua dikerjakan oleh PUPR. Kami menyediakan lahan dan kita sudah lakukan pembebasan lahan,” tegasnya.
DLHK Depok, katanya juga berupaya melakukan kerjasama dengan TPPAS Lulut Nambo, namun hingga sekarang TPPAS Lulut Nambo belum beroperasi.
“Kita juga kerja sama dengan TPPAS Lulut Nambo. Namun hingga sekarang TPPAS Lulut Nambo belum dibuka untuk kita kirim sampah ke sana,” jelasnya
Pemerintah Kota Depok ujarnya, sekarang ini tengah melakukan upaya menyelesaikan persoalan sampah di tingkat hilir dan hulu. Jadi tidak diam dalam persoalan sampah.
“Jadi strategi itu yang kita lakukan di tingkat hilir. Di tingkat hulu, kita terus lakukan edukasi soal pemilahan sampah ke masyarakat,” ungkapnya
Untuk itu ia menghimbau, agar warga Depok membantu penanganan sampah di hulu, dengan melakukan pemilahan sampah tingkat rumah tangga.
“Alhamdulilah dengan tingkat IPM Depok yang tinggi, mereka sudah memahami tentang sampah itu. Mudah-mudahan mereka mau melakukan pemilahan di tingkat rumah tangga. Ini yang agak sulit ya. Tetapi kita terus himbau,” pungkasnya. *iki
