Bojongsari, Planetdepok.com – Setelah menjadi juara pertama Lomba Kelurahan Tingkat Kecamatan Bojongsari, kini Kelurahan Duren Seribu (Duser) menjadi salah satu wakil Kota Depok dalam ajang Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar).
“Sekarang Duren Seribu lagi ikut Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Jabar, mewakili kecamatan Bojongsari. Sebab, hari Rabu tanggal 3 September lalu, kita juara 1 tingkat Kecamatan Bojongsari,” ungkap Lurah Duser Ahmad Sabani, di Halaman Kantor Kecamatan Bojongsari, Selasa (9/9/2025).
Ia mengemukakan, ada 11 Kelurahan yang mewakili Kota Depok dalam Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Jabar 2025.
Antara lain Kelurahan Kedaung, Ratujaya, Rangkapan Jaya Baru, Beji Timur, Limo, Pangakalan Jati Baru, Tugu dan Cilangkap.
“Untuk Duser sendiri, operator menyatakan sudah upload dokumen hampir 90 persen. Soal pengumumannya, nanti di Bulan Desember,” paparnya.
Sabani menyebutkan, sangat optimis menjadi yang terbaik bahkan menjadi juara 1 atau 2 Lomba Kelurahan tingkat Jabar tahun 2025 ini.
Pasalnya, tambahnya, Kelurahan Duser punya komponen penilaian yang mumpuni dan sudah teruji programnya. Bahkan, hanya Lurah Sabani saja yang punya program 100 hari kerja.
“Semenjak saya dilantik tanggal 20 Mei 2025, saya punya program 100 hari kerja, bahwa Duren Seribu itu harus jadi kelurahan terbersih di Kota Depok,” terangnya.
Beberapa langkah pembenahan yang dilakukan antara lain pembangunan dan revitalisasi posyandu, penguatan bank sampah untuk mengurangi volume limbah rumah tangga, serta pengembangan kegiatan ekonomi kreatif di tingkat RW.
Selain itu, pelayanan administrasi kependudukan di kelurahan juga semakin cepat, dengan penerapan sistem digital sederhana yang memudahkan warga
Belum lama, Duser meraih juara 3 dalam lomba Pengelolaan Sampah Skala Kawasan tingkat Kota Depok tahun 2025.
“Duser banyak inovasi, juara juara 3 pengelolaan sampah kota Depok skala kawasan, Lurah yang baru dilantik punya program 100 hari cuma Duser, buat ukur kinerja, perolehan PBB meningkat,” kupasnya.
Menurut Ahmad Sabani, keberhasilan tersebut menjadi bukti nyata komitmennya dalam menghadirkan lingkungan bersih dan sehat.
Ia menegaskan, pembangunan tidak bisa berjalan sendiri tanpa keterlibatan warga dan dukungan lintas sektor. Makanya, ia lebih mementingkan membangun komunikasi dengan warga sebagai jembatan aspirasi warga ke Pemerintah dan sebaliknya.
“Fungsi Kelurahan untuk fasilitasi kepentingan masyarakat dan pemerintah, selain itu jadi fasilitator pemerintah bagaimana program pemimpin bisa sampai ke masyarakat,” imbuhnya.
Begitu juga sebaliknya, tandas Sabani, itu lah fungsi Lurah. Ketika itu jalan, komunikasi dan koordinasi bagus, baru simbiosis mutualisme berjalan.
Ia pun menyampaikan, Kelurahan Duser kini raihan PBB paling tinggi se Kota Depok. Hal ini belum pernah terjadi, sepanjang puluhan tahun ia bertugas sebagai Kasi di wilayah tersebut.
Kuncinya, ia sampaikan ke masyarakat pembayaran PBB sebagai bukti partisipasi masyarakat terhadap pembangunan, PBB bukan kewajiban tapi partisipasi masyarakat.
“Jika bayar artinya masyarakat ikut membangun Kota Depok, apa yang sudah dibangun itulah hasil partispasi mereka, sebagai pelaku pembangunan,” bebernya.
Sabani mengatakan, komunikasi adalah yang paling utama, serta buka lebar ruang publik. Seperti menghadiri undangan kerja bakti, maulid, pengajian. Dalam ruang publik itu, ia gunakan buat sampaikan program pemerintah, ajak masyarakat untuk partispasi, juga menyerap aspirasi masyarakat.
“Lurah jangan tutup mata, dengan masyarakat yang kesulitan. Jika kita empati dan peduli dengan warga, otomatis warga juga jadi simpati dan empati terhadap kegiatan yang dilaksanakan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Lomba Kelurahan adalah sebuah kegiatan kompetisi antara kelurahan di suatu wilayah (tingkat kota atau provinsi), untuk menilai efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Lomba ini diadakan untuk mendorong inovasi, kinerja yang baik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai nilai-nilai Pancasila, serta untuk mengukur daya saing kelurahan.
Pemenang lomba akan mewakili tingkatannya di tingkat yang lebih tinggi, seperti mewakili kota untuk tingkat provinsi.
Tujuan Lomba Kelurahan yakni, pertama Meningkatkan Efektivitas, Mengukur efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Kedua Mendorong Inovasi, mendorong kelurahan untuk berinovasi dalam pelayanan publik (seperti elektronik government), pemulihan ekonomi, dan penanganan masalah wilayah lainnya.
Ketiga Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Menilai tingkat kesejahteraan masyarakat dan daya saing kelurahan.
Keempat Meningkatkan Kinerja, Memacu kinerja aparatur kelurahan untuk bekerja secara profesional dan melayani masyarakat dengan baik.
Proses Lomba
1. Penilaian Administrasi:
Penilaian awal dilakukan berdasarkan dokumen administrasi, profil kelurahan, dan inovasi unggulan yang dimiliki.
2. Pemaparan:
Kelurahan yang lolos akan melakukan pemaparan (presentasi) mengenai kinerja dan inovasinya di hadapan tim penilai.
3. Kunjungan Klarifikasi Lapangan:
Tim penilai dapat melakukan kunjungan untuk memverifikasi dan mengklarifikasi data yang telah dipaparkan.
4. Penentuan Pemenang:
Setelah semua tahapan selesai, akan ditentukan kelurahan yang menjadi pemenang.
Pentingnya Lomba Kelurahan yaitu, lomba ini adalah bagian dari proses pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan kelurahan, yang bertujuan untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik di berbagai bidang. (iki)









