RAT dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) kota Depok, Hardiono. Selain Anggota koperasi, RAT dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo, Sidik Mulyono, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro M. Fitriawan, Wakil Ketua Dekopinda, Muchlas, perwakilan kantor Kesbangpol, Parwoto dan Ketua Presidium Sekber Wartawan kota Depok, Herry Budiman.
Dalam sambutannya, Hardiono mengingatkan, RAT harus dilakukan agar tidak dicabut ijin koperasinya. RAT juga merupakan kekuasaan tertinggi dari koperasi.
“Jadi koperasi itu milik para anggota dan pengurus, dalam RAT pengurus harus melaporkan kegiatan koperasi, keuangannya dan sebagainya. Untuk menjaga akuntabilitas sebaiknya pakai auditor Kantor Akuntan Publik. Itu nanti kalo perputaran dan asetnya sudah besar, ” terang Sekda.
Hardiono berharap, selain mendapatkan kepercayaan para pihak, setelah RAT ini agar anggota bisa bertambah lagi. jadi Koperasi SWS bisa tambah besar lagi.
“Kepercayaan itu sangat penting. Dengan bertambahnya anggota itu juga karena percaya dengan koperasi SWS ini.” tandas Hardiono.
Hardiono mengatakan, awalnya Koperasi sudah dirintis oleh Wakil Presiden RI pertama Mohammad Hatta, jadi sekarang Koperasi SWS tinggal implementasi sesuai kondisi kedinian dan kekinian.
Dalam rangka mendorong pertumbuhan Koperasi, Sekda berpesan, semoga dengan RAT, memperhatikan hal – hal, yakni pertama, tingkatkan daya saing ekonomi. Dengan mekanisme iuran wajib. Kedua, pengurus dan pengawas harus punya komitmen dalam membentun seksi sesuai kondisi. Yang ketiga yakni peran anggota sebagai pemilik yakni milik bersama. “Berjalannya Koperasi tergantung anggotanya dalam piningkatan permodalan, pemasaran dan SDM k
Koperasi agar lebih baik dalam pengelolaan, salah satunya dengan pengunaan aplikasi digital.
Usai acara pembukaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan RAT dengan pimpinan sidang, Putra gara, Sekretaris Sidang, Ganner dan anggota Luci. *cky
