SUKMAJAYA, planetdepok.com – Sungai Ciliwung yang belakangan ini debit airnnya meningkat drastis, mengakibatkan banyaknya tumpukan sampah dan lumpur, sehingga menggangu produksi air bersih PDAM Tirta Asasta Kota Depok.
Menanggapi kondisi tersebut, Direktur Operasional (Dirop) PDAM Tirta Asasta, Sudirman menghimbau pelanggan PDAM, untuk menampung air secukupnya, pasalnya produksi air bersih terganggu akibat debit aliran Sungai Ciliwung tengah meningkat.
“Akibat luapan Sungai Ciliwung, menyebabkan kekeruhan yang sangat tinggi. Selain itu pompa milik PDAM Tirta Asasta bisa terendam akibat debit aliran Sungai Ciliwung yang meluap sampai batas normal pompa.” ujarnya, Jumat (19/2/21).
Sudirman menjelaskan, setiap Bendung Katulampa berstatus siaga 3, pihaknya selalu menginformasikan kepada pelanggannya, agar mempersiapkan diri. Melakukan penampungan air sebagai antisipasi.
“Jaga – jaga jika aliran air distribusi terhenti serta menghemat penggunaan air”, imbuhnya.
Jika produksi air oleh PDAM terganggu, ujar Dirop, secara otomatis pendistribusian air kepada pelanggan terhenti.
Meski demikian, PDAM Tirta Asasta tetap berupaya untuk memberikan pelayan terbaik kepada pelanggan.
Untuk itu, pihaknya selalu siagakan belasan personel, mengamankan pasokan air di Intalasi Pengolahan Air (IPA) Legong, yang bersumber dari Sungai Ciliwung.
“PDAM hanya mampu menampung air sebanyak 6.500 m3. Jumlah tersebut hanya mampu mensuplai air ke pelanggan kurang lebih 2-3 jam, angka cadangan air PDAM Tirta Asasta ada di kisaran 40.000 m3. Jumlah tersebut dianggap mampu untuk detensi satu hari”, ungkapnya.
Dirinya menambahkan, PDAM Tirta Asasta selalu siaga dalam mengamankan pasokan air untuk masyarakat. Kurang lebih 12 personel disiapkan untuk mengamankan pompa di tempat pengambilan air baku Sungai Ciliwung.
“Setiap saat kami bersiaga, selalu memantau di lapangan. Seperti apa ada sampah di pompa, tim kami yang akan manual menyelam ke sungai meski dalam kondisi cuaca yang kurang baik seperti saat ini,” pungkasnya. *cky