GDC, planetdepok.com – Guna menghargai keberadaan air dan mencegah terjadinya bencana banjir, bertepatan dengan Hari Air Sedunia, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok, mencanangkan program pembuatan 50 lubang biopori.
Program tersebut juga sejalan dengan Quick Program Pemerintahan Idris – Imam, yang digaungkan oleh Mohammad Idris di aula masjid agung Trans Studio Bandung, yakni pembuatan 100 ribu lubang biopori, beberapa jam setelah dilantik menjadi Walikota Depok oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Gedung Merdeka Bandung, Jumat (26/2/21) lalu.
Kepala Disdamkar dan Penyelamatan Kota Depok R. Gandara Budiana mengatakan, bencana yang sering terjadi di Kota Depok dominan dengan banjir dan tanah longsor, maka sangat bermanfaat dibuat lubang biopori, guna meminimalisir terjadinya bencana tersebut.
“Di hari air sedunia ini, kita mencanangkan program 50 lubang biopori. Ini merupakan upaya kita dalam menghargai keberadaan air, agar air bisa meresap langsung ke dalam tanah, tidak lagi langsung mengalir ke sungai”, cetusnya, Senin (22/3/21).
Dia menjabarkan, 50 lubang biopori itu, akan dibuatnya di setiap UPT Damkar yang ada di setiap Kecamatan.
“Minimal kita akan buat 5 lubang biopori di setiap UPT Damkar Kecamatan dan juga di Mako Damkar. Kita optimis bisa membuat 50 biopori”, imbuhnya.
Gandara menjelaskan, lubang biopori cukup efektif menyerap air langsung ke dalam tanah, sehingga genangan air jadi cepat berkurang saat turun hujan, maupun tatkala terjadi banjir.
“Fungsinya kan menyerap air langsung ke dalam tanah. Jadi saat hujan airnya akan langsung masuk ke tanah lewat lubang biopori. Dengan begitu, kuantitas air yang mengalir ke sungai pun berkurang, hasilnya debit air sungai tidak meninggi dan tidak meluap, maka itu bisa meminimalisir potensi terjadinya bencana banjir”, paparnya.
Gandara mengungkapkan, hal itu sudah diterapkan dirumahnya sejak beberapa tahun lalu. Dirumahnya, ia membuat 4 lubang biopori.
Dia berharap, warga masyarakat mulai tumbuh kesadaran, untuk ikut membuat lubang biopori tanpa harus menunggu dan mengandalkan bantuan dari pemerintah. *riki