JAKARTA, Universitas Pancasila sebagai lembaga pendidikan tinggi terus belajar mengembangkan diri dan mencari upaya bagaimana membantu didalam proses pendidikan menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten dibidang keilmuannya, tetapi juga punya satu karakter bedasarkan nilai luhur Pancasila yang berorientasi pada kewirausahaan. Demikian dikatakan Rektor Universitas Pancasila (UP), Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt, didampingi Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis UP Dr. Sri Widyastuti, SE, MM, M.Si dalam wawancara singkat mengenai Kewirausahaan Pancasila di gedung Angkasa Pura 1 Jakarta, Kamis (19/6/2018)
“Kewirausahaan Pancasila itu berorientasi pada nilai luhur pancasila yang dibekali dengan kompetensi keilmuan. Jadi upaya membangun masyarakat yang berbasis keilmuan dan teknologi berdasarkan nilai-nilai Pancasila tetapi berorientasi kepada kewirausahaan. Itu intinya.” Ujar Wahono
Dia menyebut proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2030 mungkin akan mencapai 310 atau 320 juta, profil demografi berdasarkan kelompok usia dan berdasarkan jenis kelamin, lebih dari 60% itu akan usia produktif. Kalau dilihat kurvanya itu bukan piramida tapi kayak lonceng belembung tengah. Usia produktif itu kan sebetulnya suatu angkatan kerja yang diharapkan menghasilkan suatu produktifitas,karya dan seterusnya.
“Persoalannya kemudian, katakanlah kira-kira 180-190 juta dari 310 atau 320 juta itu, apakah mungkin semua itu kemudian menjadi beban negara menyediakan lapangan pekerjaan.” Tegasnya.
Melihat fakta sampai sekarang ini, lanjut Wahono, dengan pertumbuhan ekonomi yang katakanlah diatas 5.2, 5.3, dan seterusnya, katakanlah lulusan kita nanti tidak hanya menghasilkan lulusan yang mencari pekerjaan (job seekers) tapi juga yang bisa menciptakan lapangan kerja(job creater). Praktek-praktek sekarang bahwa pembangunan ekonomi kita ini kan masih jauh dari harapan kearah membangun ekonomi berdasarkan Pancasila, apa itu, yaitu yang berkeadilan sosial. Karena akses-akses modal masih belum merata pada sebagian besar rakyat sehingga kemudian digali lah konsep-konsep bagaimana merumuskan ekonomi Pancasila ini secara bersama-sama.
“Akan kita undang stakeholder juga dari berbagai perguruan tinggi lain, praktisi bisnis, akademisi dan lainya. Sifatnya itu mengumpulkan berbagai masukan untuk bagaimana seharusnya ekonomi Pancasila ini dirumuskan dan dilaksanakan. Ini akan menjadi kontribusi positif manakala setelah pemahaman tentang ekonomi Pancasila ini dipahami dengan baik, kemudian dipraktekan didalam praktek keseharian” terang Wahono
Maka dari itu, tambah Dia, digali lah apa yg disebut Festival Entrepreneurship Pancasila, yang diinisiasi oleh Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pancasila. Kita akan undang para narasumber lainnya dan unit-unit atau usaha menengah yang mengembangkan berbagai kegiatannya sehingga seluruh rangkaian usaha nanti itu akan merupakan kegiatan yang kalau kita himpun selain menghimpun gagasan juga mencari rule model entrepreneurship Pancasila.
“Selain itu, sebagai ajang silahturahmi dan sharing pengetahuan, pengalaman dan terjadilah suatu kolaborasi yang luas dan pada akhirnya itulah tujuan lembaga pendidikan tinggi bagaimana tridharma yang menjadi misi yakni proses pembelajaran yang baik dan benar diperkuat dengan kemampuan analitis kritis yaitu lewat penelitian dan kemudian didedikasikan kepada pengabdian masyarakat. Sehingga hakekat perguruan tinggi tidak jadi menara gading tapi menjadi suatu institusi untuk membentuk pola pikir dan karakter, pola pikir yang berdasarkan keilmuan pengetahuan dan teknologi, karakter yang berdasarkan Pancasila dan berkontribusi aktif melalui prinsip-prinsip entrepreneurship” jelas Rektor yang dilantik pada Maret lalu untuk kedua kalinya.
Ditempat yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis, Dr. Sri Widyastuti, SE, MM, M.Si, menyebut entrepreneurship Pancasila ini kegiatan kerjasama dengan para dosen Kopertis di wilayah tiga. Ada yang namanya Penggerak Wirausaha Mandiri (PWM), terdiri dari dosen-dosen swasta yang conform dibidang kewirausahaan yang pembinanya adalah Ketua Kopertis Wilayah Tiga. Ada beberapa kegiatan yang sudah dilakukan pada masing-masing universitas, Kebetulan Universitas Pancasila tahun ini menjadi host nya untuk kegiatan penulisan artikel di bidang kewirausahaan dan ekspo mahasiswa.
“Jadi mahasiswa yang kita sudah bina untuk menjadi pengusaha pemula itu mereka akan pamer hasil karyanya itu kita fasilitasi sekitar ada 40 tenda untuk mereka memamerkan hasil karyanya” kata Sri.
Ke depannya, lanjut Sri, kebetulan yang mau jadi mitra dari kegiatan ini adalah BNI melalui program yang terkait dengan beasiswa namun bukan untuk prestasi tetapi untuk star up bisnis mahasiswa. Sehingga tepat sekali bahwa kegiatan ini ke depannya untuk keberlanjutan, untuk menjadi memang betul-betul bahwa usaha kecil ini tidak hanya sekedar usaha selesai ketika dia lulus.
“Jadi ke depannya tidak hanya selesai pada Festival Entrepreneurship Pancasila, tapi kita akan membina secara jangka panjang terhadap mahasiswa yang konsen didalam kreativitas dan inovasi usaha pemula” pungkas Sri Widyastuti.
Seperti diketahui bahwa kegiatan Festival Entrepreneurship Pancasila (FEP) dengan tema “Menggagas dan Mengkaji Entrepreneurship yang Berjiwa Pancasila” terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu Lomba Karya Tulis Ilmiah Pancasila (LKTI Pancasila) dari 25 Juni – 28 Juli 2018, Penghargaan (Award) Entrepreneurship Pancasila diumumkan pada 6 Agustus 2018 dan Expo Entrepreneurship Mahasiswa yang diikuti oleh startup entrepreneurship mahasiswa seluruh Indonesia terutama se Jabodetabek 13 – 15 Agustus 2018. (Aldimas)