planetdepok.com – Sukmajaya
Pencak silat merupakan warisan budaya Indonesia yang harus terus dilestarikan. Perkembangan pencak silat terjadi terus, terlihat dengan bermunculannya berbagai perguruan. Salah satunya adalah Perguruan Pencak Silat Seni Beli Diri ‘Tiga Serangkai’.
Dengan tema Keterpaduan ilmu dan spiritual untuk membentuk kepribadian yang Ahlaqulkhorimah.
Hadir di kegiatan khataman guru besar Drs. EC. H. M Sugianto Al Maghribi, pembina Habib Hamid Ja’far Al Qodri, DPP Tiga Serangkai, Ketua umum Tathor Rachman, para ketua cabang perguruan pencak silat bela diri tiga serangkai se-Jabodetabek. Para tokoh, para pelatih dan peserta ujian kenaikan tingkat.
Kali ini Perguruan pancak silat seni bela diri ‘Tiga Serangkai’ selain mengikuti khataman ujian kenaikan tingkat, juga memberikan santuanan anak yatim piatu se-Jabodetabek, yang dilaksanakan Minggu, (6/03/2022), di aula Gedung H. Sarmili Depok.
Ketua Cabang Pencak Silat Seni Bela Diri Tiga Serangkai Heriyanto, mengatakan, ada 150 pesilat mengikuti ujian kenaikan tingkat. Selain ujian kenaikan tingkat, mereka juga melantik kepenguruan baru, Cabang se-Jabodetabek. “Kenaikan tingkat ini adalah wujud nyata pelestarian seni budaya, dan sekaligus menjaring bibit atlet. Kita juga ada pelantikan pengurus baru,” kata Heriyanto kepada media online, di Sukmajaya.
Materi ujian meliputi, teknik jurus dan seni tarung. Ujian dibedakan menurut sabuk yang disandang oleh peserta. Dengan ujian, diharapkan peserta dapat meningkatkan penguasaan materi di masing-masing sabuk dan tingkatan. Hal itu sangat penting, agar mereka dapat mengembangkan pengetahuan seni gerak di pencak silat. “Ujian ini sesuai tingkatannya, tapi kami mengedepankan, etika dan ahlaqnya,” ujarnya.
Dia berharap, ujian kenaikan tingkat bisa melahirkan kader-kader yang dapat menjadi atlet Nasional maupun internasional. Terpenting lagi, para peserta dapat menjadi generasi muda yang sehat jasmani dan rohani, memiliki mental yang kuat, keimanan serta berprestasi.
Pencak silat ungkap Heriyanto, bukan sekedar latihan, tetapi olahraga yang memiliki unsur seni. “Jadi bukan cuma gerak tapi ada uncur seni bela diri. Kami harapkan dapat menumbuhkan cinta budaya sendiri, ya pencak silat ini,” ungkapnya.
Pria yang biasa disapa Cak Heri ini bangga, karena peminat pencak silat terus meningkat. Apalagi sejak bergabung IPSI. Pencak silat sekarang dipertandingkan secara dunia.
“Alhamdulillah minat peserta dari tahun ke tahun meningkat. Banyak anak-anak ingin berprestasi seperti kakak-kakaknya yang saat ini mendapatkan ilmu kanuragan,” tuturnya.
Pencak silat merupakan budaya asli Indonesia yang banyak disukai dan negara lain juga mempelajarinya. “Pencak silat ini menumbuhkan karakter generasi muda yang kuat, percaya diri dan siap mental. Kalau sudah diterapkan dalam jiwa mereka, inshaallah pertumbuhan generasi muda di masa datang akan lebih baik,” jelasnya.
Sementara itu mantan pendiri Pencak silat bela diri Kota Depok Heri menambahkan, Indonesia kaya dengan budaya seni bela diri dan tradisi yang dilakukan secara turun-temurun. Begitu Tiga Serangkai yang didirikan para ulama seiring dengan penyebaran agama Islam, tiga tokoh madura ini, lebih membentuk karakter dan tradisi yang bersifat bela diri ilmu dan ahlaq.
“Tujuan kami tidak hanya fokus pada pembentukan Ahlaq dan keyakinan kepada Allah SWT, tetapi juga agar mereka para muridnya semakin mendalami soal agama, dan kuat mental, serta fisik,” ujar Heri. (Adi).