Oleh: Hj Qonita Lutfiyah
Anggota DPRD Depok
Puasa Ramadhan merupakan puasa yang paling ditunggu oleh seluruh masyarakat muslim. Tidak hanya di Indonesia, melainkan di dunia. Bagaimana tidak, puasa di bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini, membuat masyarakat muslim berlomba-lomba melakukan kebaikan. Semuanya berharap mendapatkan ampunan serta ganjaran pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Puasa di dalam agama Islam adalah perbuatan menahan diri dari segala yang membatalkannya (makan, minum dan lain sebagainya), dari waktu terbit fajar sampai terbenam matahari dengan berniat puasa pada setiap malamnya.
Dalam Alquran, secara jelas dinyatakan bahwa umat Islam berpuasa untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Perintah agama dalam menjalankan puasa ini tertuang jelas di dalam Alquran, surat Al-Baqarah ayat 183: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum, kamu agar kamu bertakwa”.
Bagi kita yang hidup di masa sekarang, ayat diatas haruslah menjadi penegas agar kita mampu menjalankan ibadah puasa dengan sungguh-sungguh. Karena sejatinya, perintah puasa itu tidak hanya berlaku bagi generasi muslim hari ini.
Tetapi perintah ini telah turun kepada umat-umat terdahulu. Puasa ini bertujuan agar semua umat muslim di seluruh belahan dunia bertakwa kepada Allah SWT.
Kemudian secara spesifik, Allah SWT mengerucutkan puasa menjadi satu moment atau waktu tertentu, yakni Ramadhan. Karena itu di ayat selanjutnya, Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185, tentang satu bulan yang disanalah waktu diturunkannya Al-Quran serta diwajibkannya puasa.
Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
Al-Quran secara gamblang menerangkan bahwa siapapun yang berada di bulan Ramadhan, maka hendaklah berpuasa. Bahkan dalam surat diatas dikatakan, bagi yang sakit ataupun berpergian sehingga menyebabkan batal puasanya, maka harus dibayar sejumlah puasa yang dibatalkan pada hari lainnya.
Bulan Ramadhan ini pun menjadi sangat sakral. Karena pada bulan tersebutlah diturunkannya kitab suci Al-Quran. Kitab yang meniadi petunjuk dan pengarah bagi seluruh umat manusia, agar kelak mendapat tuntunan perjalananmenuju al-Faiz (Kemenangan) dengan sesuatu yang al-Haqq (Benar).