“Saya sangat mengecam masih adanya tindakan kekerasan atau anarkis terhadap wartawan. Bagaimanapun juga, negara ini terselenggara berkat salah satu pilar demokrasi yakni wartawan,” ujarnya usai menerima penghargaan sebagai Tokoh Politik Akomodatif dan Responsif, terhadap Wartawan di Kota Depok, dalam puncak peringatan HPN tingkat Kota Depok 2022, di Balai Rakyat Sukmajaya, Depok, Rabu (9/3/2022).
Bayangkan, lanjut dia, bila tidak adanya media, negara tidak mampu memberikan informasi kepada publik, Negara tidak akan menyerap aspirasi publik tanpa pemberitaan dari media.
“Jadi pers itu adalah partnership bagi penyelenggaraan pemerintahan, bukan lawan dan bukan musuh, jadi kalau pun masih ada kekerasan terhadap rekan-rekan pers, saya sangat prihatin”, ujarnya.
Pernyataan tersebut ia sampaikan, lantaran masih adanya aksi anarkis terhadap awak media, terkait pemberitaan, seperti yang terjadi di Mandailing Natal Sumatera Utara dan di Kabupaten Karawang, belum lama ini.
“Hal itu sebetulnya tidak boleh terjadi, Saya berharap agar aparat penegak hukum bertindak tegas untuk menangkap para pelaku dan aktor intelektual dibalik kejadian tersebut. Harus ditindak melalui proses hukum, sebagai shock terapi buat aparat yang lain,” tegasnya.
Semoga, kata dia, para oknum pelaku secepatnya bisa di proses hukum lantaran baginya, tidak ada toleransi untuk para pelaku kekerasan terhadap wartawan.
Mengenai penghargaan yang diberikan kepadanya dari sejumlah Organisasi Pers di Kota Depok itu, dia sangat mengapresiasi rekan-rekan wartawan Kota Depok, yang tetap konsisten memberikan kritik membangun serta tidak segan memberikan penilaian atas kinerja para pajabat publik.
“Terimakasih banyak atas penghargaan yang saya terima dari rekan-rekan pers kota Depok, semoga kedepannya, rekan-rekan pers bisa menjadi sarana penyalur aspirasi masyarakat dan menjalankan tugasnya sebagai pilar keempat Demokrasi, dengan baik dan profesional, Bravo untuk Rekan-rekan pers kota Depok, Stop Anarkisme terhadap wartawan,” pungkasnya. *iki
