BPBD Jabar & Damkar Depok Perketat Disiplin Prokes Covid-19

Kepala BPBD Jabar Dani Ramdhan saat memberikan masker kepada seorang pedagang Pasar Agung Depok, Rabu (30/9/20)

Kepala BPBD Jabar Dani Ramdhan saat memberikan masker kepada seorang pedagang Pasar Agung Depok, Rabu (30/9/20)
MEKARJAYA, planetdepok.com – Guna menekan pertumbuhan penyebaran Covid-19 di Kota Depok, BPBD Jabar bersama Disdamkar dan Penyelamatan, terjun ke perumahan dan pasar, Rabu (30/9/20). Salah satunya di Perum Anyelir dan Pasar Agung Depok.

Kepala BPBD Jabar Dani Ramdhan bersama Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Gandara Budiana, didampingi Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Deni Romulo serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok Zamrowi, dibantu oleh Disdagin Kota Depok, Relawan Tangguh Bencana, Relawan Satlakar dan GA Covid, bersama-sama menghimbau dan membagikan masker serta sabun kepada para pedagang maupun pengunjung Pasar Agung, agar senantiasa mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) Covid -19.

Kepala BPBD Propinsi Jawa Barat Dani Ramdhan mengatakan, kunjungannya di Kota Depok tadi, berdasarkan pertimbangan sebelumnya terjadi kenaikan kasus Covid-19.

“Sesuai arahan Gubernur dan BPBD Jabar, kasus di Depok naik signifikan, maka perlu perhatian khusus. Kenaikannya cukup signifikan, maka kami berupaya agar lonjakan tidak pengaruhi seluruh wilayah Jabar”, tandasnya.

Kepala Disdamkar & Penyelamatan Gandara Budiana & Kepala Disdagin Kota Depok Zamrowi saat menghimbau pedagang & pengunjung Pasar Agung agar disiplin patuhi Prokes Covid -19 , Rabu (30/9/20)

Dani mengakui, di masyarakat Prokes sudah bagus, tapi kasusnya diketahui berawal munculnya dari bawaan dari keluarga.

“Dari hasil koordinasi dengan warga dan dinas terkait, diketahui munculnya dari luar Depok, ada anggota keluarga baik itu, adik, kaka, ibu dan bapak yang bekerja di luar Depok, kemudian tidak tahu dia sudah terpapar, maka dia menularkan ke anggota keluarga lainnya”, ungkap Dani.

Dia menilai, Depok sebenarnya perlu tambahan alat tes swap yang cepat, pasalnya hasil tes swap seringnya keluar setelah 10 hari, sementara yang terpapar Covid, sudah berinteraksi dengan yang lain.

Kabid Penanggulangan Bencana Kota Depok Deni Romulo bersama para relawan Covid -19 , saat kegiatan di Pasar Agung Depok, Rabu (30/9/20)

“Bila perlu lab kesehatan Depok, fasilitasi lakukan rapid tes, karena rapid hasilnya lebih cepat dari swap. Bila hasilnya reaksif bisa langsung ditindak lanjuti oleh tenaga kesehatan”, ujarnya.

Dani menegaskan, Propinsi Jabar bersinergi, memutus mata rantai Covid -19 , agar masyarakat kembali hidup nyaman seperti semula. “Saya menghimbau, jika masyarakat ada indikasi gejala covid, segera komunikasi dengan RT, RW, Polisi, Satgas dan TNi, Jagan menduga-duga itu apa”, himbaunya.

Dani menjelaskan, Jabar saat ini ada 4 titik merah, yakni Kota Bogor, Kota Depok, Kota dan Kabupaten Bekasi. Namun menurut penilaiannya, Jabar sudah disiplin Prokes.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Gandara BudianaBudiana mengatakan, Depok waktu lalu susah berstatus zona oranye, namun belakangan ini kasusnya meningkat, sehingga statusnya menjadi merah.

Untuk itu, tambah Gandara, Damkar bersama BPBD Jabar, turun langsung memantau dan menghimbau, agara masyarakat disiplin Prokes dalam kegiatan sehari-hari, agar bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Depok.

“Semua kembali kepada diri kita sendiri, mari kita disiplin protokol kesehatan, agar kehidupan kita dapat secepatnya kembali normal. Mari sama-sama kita putus mata rantai penyebaran Covid-19”, pungkasnya. *cky

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.