GDC, Planetdepok.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, telah merilis data inflasi dan deflasi Kota Depok yang terjadi di sepanjang tahun 2024
Kepala BPS Kota Depok Agus Marzuki mengungkapkan, sepanjang tahun 2024 Kota Depok mengalami delapan kali inflasi dan empat kali deflasi.
“Data inflasi Kota Depok tahun 2024 sebesar 1,95 persen, menurun dibandingkan pada tahun 2023 sebesar 2,49 persen,” ungkapnya, Rabu (15/1/25).
Hasil tersebut, paparnya, dihitung berdasarkan survei harga konsumen yang diperoleh dari indeks harga konsumen (IHK), yang dihitung berdasarkan perhitungan survei biaya hidup tahun dasar 2022=100 selama tahun 2024.
Ia menjelaskan, terjadinya inflasi tentu disebabkan beberapa faktor, sehingga pasokan kebutuhan mengalami kendala dan berdampak pada inflasi.
“Inflasi tertinggi pada tahun 2024, terjadi pada Februari dan Maret. Pada bulan Maret, terjadi inflasi yang cukup tinggi, yakni sebesar 0,51 persen,” bebernya.
Komoditas yang signifikan menyumbang inflasi, tegasnya, adalah daging ayam ras, telur ayam ras dan beras.
Sementara, tandasnya, pada bulan Februari inflasi ada diangka 0,56 persen, hal itu disebabkan adanya pengunduran masa panen raya beras, yang disebabkan oleh cuaca.
“Sehingga, pasokan beras sedikit bahkan sempat hilang di pasaran. Pada saat itu, beras menyumbang andil inflasi sebesar 0,36 persen,” urai Agus.
Selain terjadi inflasi, tambahnya, Kota Depok juga mengalami deflasi sebanyak 4 kali.
“Diantaranya 3 bulan berurutan, yakni Mei hingga Juli dan 1 kali di bulan September,” jelasnya.
Agus mengemukakan, deflasi terjadi lantaran beberapa faktor, seperti, daya beli masyarakat yang menurun, akibat adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) dari beberapa perusahaan.
Serta, adanya kondisi politik di tanah air yang belum menentu, lantaran ada pemilihan presiden dan kepala daerah serentak.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan, sepanjang tahun 2024 terjadi inflasi di hampir semua kelompok pengeluaran, kecuali kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi.
Untuk makanan, minuman dan tembakau, imbuhnya, menjadi kelompok komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi sepanjang tahun 2024.
Hal itu salah satunya, disebabkan adanya kenaikan harga beras lantaran faktor cuaca, sangat bertanggungjawab terhadap naiknya harga beras.
“Dan juga tidak kalah pentingnya adalah, peran kopi bubuk yang menjadi penyumbang tertinggi kedua setelah emas perhiasan pada inflasi tahun 2024,” pungkasnya.
Inflasi adalah, kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
Deflasi adalah, kondisi penurunan harga barang dan jasa secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. *iki