“Kita coba kembangkan dengan rencana hadirnya taman hutan kota atau alun – alun wilayah barat, yang ada di Bojongsari Lama dan Sawangan. Kami berharap warga wilayah ini, sesuaikan perkembangannya, sehingga Bojongsari bisa menjadi kawasan wisata terpadu,” paparnya, disela Musrenbang Kel. Bojongsari Baru, Kamis (12/1/2023).
Ia berharap, menyambut terbangunnya alun-alun itu, tiap wilayah menunjukkan potensi unggulan yang ada.
“Misalkan Kelurahan Pondok Petir ada 1000 UMKM, karena banyak UMKM cireng juga terkenal. Di Bojongsari Baru ini ada sentra tanaman hias, Curug ada ikan hias, Duren Seribu ada stadion yang baru dibangun Pak Wali, juga ada budaya Betawi dan sentra UMKM, kemudian Duren Mekar ada pengembangan ikan hias dan konsumsi,” bebernya.
Setiap wilayah Bojongsari, ia harapkan terintegritas dalam hal ke depan, Bojongsari menjadi kawasan wisata yang mana orang berkunjung, telah disediakan infrastrukturnya.
“Misal, orang datang ke Bojongsari, kita sediakan di Pontir, cari ikan hias kita arahkan ke Duren Mekar, tanaman hias ada di Bojongsari Baru,” tukasnya.
Pengembangan ekonomi masyarakat, melalui potensi lokal, tambahnya, juga bisa didorong dengan adanya program Pak Wali, yakni 5000 pengusaha baru dan 1000 Perempuan Pengusaha.
Itu katanya, menjadi sangat bersinergi, apalagi berdasarkan data, hampir 4 persen, perkembangan ekonomi masyarakat, disumbang oleh sektor ekonomi kecil atau UMKM.
“Di Musrenbang tahun ini, setiap Kelurahan saya wajibkan munculkan potensi lokal, selain program wajib dan unggulan yang sudah ada,” sambutnya.
Secara kasat mata, tuturnya, potensi pengembangan pemberdayaan warga Bojongsari Baru, lebih kepada pemberdayaan tanaman hias, lalu ada semacam pusat olahraga PSSI sepakbola dan sebentar lagi dibangun sekolah.
” Ini bisa menjadi satu tujuan juga, karena akan ada sekolah olahraga, di samping Kelurahan ini,” pungkasnya. *iki
