Lurah Jatimulya Aripudin, menyampaikan terimakasihnya kepada Wali Kota Depok Mohammad Idris, yang telah membangun Posyandu Terintegrasi tersebut, melalui Dinas Perumahan dan Permukiman tahun lalu, hingga selesai dan diresmikan awal tahun 2024 ini oleh Wali Kota Depok.
Pasalnya, pembangunan Posyandu tersebut, jelasnya, merupakan usulan para warganya.
“Terima kasih kepada Pak Wali, yang telah merealisasikan keinginan warga, agar Posyandu Mawar 03, tidak menumpang lagi di rumah Ketua RT,” ungkapnya.
Bahkan, imbuhnya, Posyandu tersebut terintegrasi dengan ruang aula, untuk aktifitas sosial warga, utamanya bagi kegiatan anak-anak.
Untuk itu, Aripudin mengharapkan, dengan adanya Posyandu Terintegrasi itu, kader bisa lebih efektif lagi, dalam melayani Balita khususnya wilayah RT 01/04.
“Dengan adanya Posyandu ini, saya harap kader lebih aktif lagi. Sebab keinginan mereka sudah terwujud, punya Posyandu. Dan ruang integrasi aktifitas sosial, bisa digunakan oleh masyarakat, yang sifatnya kegiatan positif,” tekannya.
Dengan adanya Posyandu yang sangat representatif itu, ia optimis dapat kembali menekan kasus Stunting di wilayahnya menjadi lebih kecil lagi.
“Stunting sudah turun, maka dengan adanya Posyandu baru ini, akan lebih gencar penurunan Stunting di Jatimulya. Hanya Kelurahan Jatimulya, yang paling rendah jumlah Stunting,” bebernya.
Arip juga menyampaikan, Kelurahan Jatimulya pada 13 November 2023, pada kegiatan Bebas Stunting Award 2023, di Hotel Sahid Raya Yogyakarta, menerima langsung penghargaan atas kontribusinya, dalam mendukung pencapaian bebas stunting di Kota Depok.
Penghargaan tersebut, diberikan oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).
“Alhamdulillah, kita sangat berbangga dengan terpilihnya Kelurahan Jatimulya sebagai Bebas Stunting. Ini tentunya salah satu bentuk motivasi kita ke depan,” tandasnya.
Menurutnya, pencapaian itu diraih berkat kolaborasi yang terjalin antara perangkat desa dan berbagai kelompok masyarakat.
Termasuk, tambahnya, dengan mengimplementasikan konsep Kampung Cerdas Ramah Keluarga (Kampung Caraka) bersama Posyandu, Paud, Kelompok Wanita Tani (KWT), dan kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
“Kita memang banyak kolaborasinya, dalam rangka bagaimana bisa menurunkan stunting, salah satunya di Kampung Caraka,” ujar Aripudin.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, Kelurahan Jatimulya telah melakukan intervensi spesifik dan sensitif secara kolaboratif, dalam upaya penurunan stunting.
“Kelurahan Jatimulya, berhasil mendapatkan penghargaan atas kontribusinya dalam pencapaian bebas stunting,” tuturnya.
Mary menyebutkan, Kelurahan Jatimulya telah mengimplementasikan konsep Kampung Cerdas Ramah Keluarga (Kampung Caraka) dan Hebring Juara.
Serta, ceplosnya, program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Kota Ramah Anak (D’Sunting Menara), dalam pencapaian bebas stunting.
“Semoga program dan upaya yang dilakukan dapat terus berkelanjutan, sehingga pencapaian tersebut dapat terus dipertahankan,” utasnya. *rik
