Balaikota, Planetdepok.com – Wali Kota Depok Supian Suri menegaskan komitmen pemerintah kota dalam memastikan program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG), berjalan konkret dan tidak berhenti pada seremoni.
Ia mengatakan, evaluasi menyeluruh dilakukan, mulai dari jumlah murid, kewajiban pembiayaan, hingga kondisi fisik sekolah.
Supian mengungkapkan, dari total 49 sekolah RSSG, terdapat dua sekolah swasta yang sebelumnya belum memperoleh murid. Kondisi itu menjadi catatan penting bagi Pemkot Depok, untuk memperbaiki sistem dan distribusi penerimaan peserta didik.
“Tadi ada dua sekolah swasta, yang kemarin belum mendapatkan murid. Ini yang menjadi evaluasi kita,” ujarnya, seusai membuka Pelatihan Guru RSSG Kota Depok, di Aula Teratai Balai Kota Depok, Senin (15/12/2025).
Ia menyampaikan, melalui nota kesepahaman (MoU) yang telah disepakati, pemerintah memiliki tanggung jawab penuh untuk membiayai siswa yang diterima di sekolah RSSG.
Supian memastikan, kewajiban tersebut telah ditunaikan. “Pembayaran terhadap jumlah murid yang diterima, sudah terbayar semua,” tegasnya.
Tak hanya membayar SPP, Pemkot Depok juga memberikan dukungan tambahan berupa buku pelajaran dan lembar kerja siswa (LKS). Langkah ini disebut Supian, sebagai ikhtiar ekstra untuk menjamin kualitas pembelajaran.
“Awalnya, saya hanya memastikan pembayaran SPP. Tetapi kemudian, kita tambahkan dengan buku-buku pelajaran,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Supian juga menyoroti kondisi fisik sejumlah sekolah, khususnya di wilayah Kembang Beji. Berdasarkan informasi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), terdapat sekolah yang dinilai belum representatif.
“Kondisi infrastrukturnya, nanti akan saya cek langsung ke lapangan. Kita harapkan, sekolah-sekolah itu juga layak dan representatif,” sambung Supian.
Sebagai bagian dari peningkatan mutu, Pemkot Depok menggandeng UNJ untuk melatih para guru RSSG. Pelatihan ini difokuskan, pada peningkatan profesionalisme dan kualitas pengajaran di sekolah swasta gratis.
Ia berharap, pelatihan guru, perbaikan infrastruktur, serta jaminan pembiayaan, dapat berjalan beriringan agar kualitas sekolah RSSG benar-benar terwujud.
“Guru-gurunya berkualitas, sekolahnya representatif, sehingga output dan outcome murid-muridnya juga berkualitas,” pungkasnya. (Rik)





