Kampar, Planetdepok.com – Upacara Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Kampar tahun 2025, digelar di Lapangan Pelajar Bangkinang, Rabu (28/5/2025).
Dalam amanatnya, Wakil Bupati Kampar, Dr. Hj. Misharti menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat, serta seluruh pemangku kepentingan terhadap risiko Karhutla.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam upaya pencegahan, deteksi dini, dan respon cepat terhadap Karhutla.
Amanat tersebut juga menyampaikan data kejadian Karhutla di Kabupaten Kampar, sepanjang Januari hingga Mei 2025, serta informasi prakiraan musim kemarau dari BMKG.
Lebih lanjut Misharti memberikan arahan penting kepada seluruh stakeholder untuk menyusun rencana kontijensi, melakukan penanggulangan Karhutla dengan pendekatan kolaboratif, dan mensosialisasikan larangan membakar hutan dan lahan.
“Apresiasi dan penghargaan, kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi aktif dalam penanggulangan Karhutla di Kabupaten Kampar,” tukasnya.
Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pesan penting kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kampar.
Ia dengan tegas menyampaikan, larangan membuka lahan dengan cara membakar. Kapolres menekankan, tindakan pembakaran lahan sangat berbahaya dan melanggar hukum, berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, serta berpotensi merugikan masyarakat dan generasi mendatang.
“Jangan sekali-kali membuka lahan, dengan cara membakar. Polres Kampar akan menindak tegas setiap pelanggaran tersebut,” tegasnya.
Kapolres mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta aktif mencegah dan melaporkan setiap aktivitas pembakaran lahan, dan mendorong penggunaan metode alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dalam membuka lahan.
Masyarakat, urainya, agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, disertai penegasan penindakan tegas, menjadi pesan kunci dalam apel ini, mengingatkan semua pihak akan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat.
“Kerugian yang ditimbulkan dari pembakaran lahan, tidak hanya dirasakan saat ini, tetapi juga akan berdampak buruk pada anak cucu kita kelak,” pungkasnya. (Poskosu)