BALAIKOTA, planetdepok.com – Terhitung sejak tahun 2018-2020, Kota Depok telah berhasil membuat 17 Kelurahan berstatus Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan.
Guna mencapai target RPJMD Kota Depok tahun 2016-3021, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, tahun ini bertekad membuat 16 Kelurahan ODF, pasalnya target yang telah ditentukan yaitu sebesar 48 persen di 2021, sementara pada tahun 2020 baru mencapai 27 persen.
Sebagai upaya mencapai target RPJMD tersebut, Dinas Perumahan dan Permukiman (Dusrumkim) Kota Depok, tahun 2021 ini akan melakukan pembangunan Septictank yang tersebar di 27 Kelurahan Kota Depok.
“Tahun ini kita akan bangun Septictank, untuk 945 KK. Lokasinya tersebar di 27 Kelurahan dan saat ini sedang dalam proses lelang “, ujar Kabid Permukiman Disrumkim Kota Depok Sukanda, Selasa (9/3/21)
Sukanda menjelaskan, pembangunan septictank tersebut, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum memiliki saluran pembuangan limbah domestik yang layak. Hal itu juga termasuk, mendorong tercapainya Kelurahan ODF dan mensukseskan program Nasional 100-0-100.
“Mudah-mudahan program Nasional ini kita dapat terpenuhi di 2030. Yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak,” paparnya.
Kasie Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Air Limbah Domestik Disrumkim Kota Depok Indra Kusuma mengungkapkan, pembangunan septictank tersebut sebagai dukungan kepada Dinkes, dalam mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok tahun 2016-2021.
Dia menjelaskan, tahun 2020 telah membangun 840 septictank. Total dari 2018 hingga 2020, telah menyelesaikan pembangunan sebanyak 3.435 septictank di 17 kelurahan. Jika ditambahkan tahun ini maka totalnya menjadi 4.383 .
“Tahun ini tersebar di 27 Kelurahan, yakni Kelurahan Mampang, Ratujaya, Curug, Bojongsari Lama, Serua, Pondok Petir, Bojongsari Baru, dan Pengasinan. Lalu Sawangan Lama, Cinangka, Sukamaju, Kalimulya, Abadijaya, Cisalak, dan Sukmajaya. Kemudian, Mekarjaya, Baktijaya, Cinere, Pangkalan Jati Baru, Pangkalan Jati, Sukamaju Baru, dan Cimpaeun, Cilangkap, Leuwinanggung, Jatijajar, Limo dan Meruyung”, bebernya.
Indra menyampaikan, Septictank yang akan dibangun merupakan produk pabrikan, terbuat dari plastik yang tidak tembus ke dalam tanah dan dibuat juga rumah septictanknya.
“Selama ini warga masih banyak yang gunakan septictank konvensional yang bisa meresap ke dalam tanah dan akan kontaminasi air yang diminum, dengan adanya septictank ini yang tidak meresap ke tanah, warga akan mendapatkan kualitas air tanah yang baik untuk dikonsumsi”, ulasnya. *cky