RJB, PLANET DEPOK. COM – Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20 Depok Sumarno menyebut, peserta didik angkatan ke V SMPN 20 Depok sebagai lulusan generasi yang tangguh dan inovatif.
Hal itu diungkapkannya saat Pelepasan & Wisuda 238 Peserta Didik Kelas IX, angkatan ke V UPTD SMPN 20 Depok Tahun Ajaran (TA) 2020/2021, Selasa (22/6/21) yang dilaksanakan secara virtual dan offline terbatas, di aula SMPN 20 Depok.
Dengan mengangkat bertema “Generasi Tangguh dan Inovatif”, kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok H. M. Thamrin, Pengawas SMPN Demo dan Ironani Pulungan, Ketua Komite SMPN 20 Diantoro, serta dua mantan Kepala UPTD SMPN 20, yakni Salim Bangun yang kini menjabat kepada UPTD SMPN 9 Depok sekaligus Ketua K3S SMP dan H. Komar Suparman kepala UPTD SMPN 20 periode 2017-2019, yang kini menjabat Kepala UPTD SMPN 14 Depok.
Kepala SMPN 20 Depok Sumarno menyampaikan, lulusan TA 2020/2021 di didik dengan cara berbeda, lantaran tuntutan situasi, namun itu menimbulkan kreatifitas dan inovasi pembelajaran anak.
“Kreatifitas mereka, mudah-mudahan telah menemukan jati diri, bahwa pembelajaran tahun ini beda dengan tahun sebelumnya”, ujar nya.
Sehingga, kata dia, ketangguhan mereka bisa diwujudkan dengan lulus 100 persen. Ia merasa yakin, dengan tempaan waktu, akan timbul kreatifitas yang lebih bagus, apalagi nanti ke depan di SMA, akan dikembangkan lebih bagus.
“Lulusan SMPN 20 Depok, diharapkan punya jiwa-jiwa yang tangguh dan mampu menyesuaikan diri, sehingga timbul kreatifitas menemukan jalan terbaru”, utasnya.
Lebih jauh Sumarno memaparkan, dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Dalam Jaringan (Daring), secara umum berpengaruh pada prestasi peserta didik, namun semua itu kembali pada pola pembelajaran anak yang mereka miliki.
Jadi kalau anak, tambahnya, mereka yang dulunya sifatnya kemestetik, akan terjun payung karena mereka tidak bisa melihat dan mengalami langsung , tapi kalau mereka yang sifat pembelajarannya audio visual dan sedikit mungkin untuk visual, dengan pola pembelajaran yang gunakan sistem daring, tidak terlalu banyak berpengaruh pada capaian prestasi nilai akademik mereka.
“Alhamdulillah, kalau di SMPN 20 Depok masih terbimbing dengan zoom meeting. Mudah – mudahan ini bisa berikan satu pengaruh positif, meskipun tidak maksimal, beda dengan jika kita tatap muka”, terangnya.
Bagaimanapun juga, tekannya, pengaruh dari situasi pandemi, sangat berpengaruh, tapi dampaknya mudah-mudahan timbul kreatifitas.
“Karena dengan situasi pandemi ini, menimbulkan inovasi – inovasi atau menemukan cara pembelajaran baru, untuk memupuk pengetahuan anak secara empiris”, pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Komite SMPN 20 Depok Diantoro menepis jika ada yang menyebut mereka lulusan Covid, pasalnya, mereka semua lulus atas dasar prestasi, bukan karena situasi pandemi.
“Selama 3 tahun mereka belajar dengan giat, memupuk rasa kebersamaan, baik siswa maupun guru yang tetap semangat, dalam memberi pelajaran, walaupun dalam masa pandemi dan dilaksanakan secara virtual”, ulasmya.
Pihak sekolah melalui para guru-guru, tegasnya, tidak melihat kondisi, dalam memberikan pembelajaran baik secara WFH maupun dari sekolah, tetap sama, tidak sama sekali kurangi pembelajaran kepada anak-anak didiknya.
“Jadi kelulusan ini adalah nilai prestasi yang murni diperoleh anak, selama masa kegiatan belajar mengajar” , tutupnya. *rik