Ketua PKRN Depok Desak DK PBB Keluarkan Resolusi Atas Serangan Polisi Israel di Masjid Al-Aqsa

DEPOK, PLANET DEPOK. COM – Presidium Koalisi Rakyat Nasionalis (PKRN) Depok mengecam dan mengutuk, serta mendesak PBB keluarkan resolusi serangan Polisi Israel terhadap Warga Palestina di Masjid AL-AQSA, saat sholat Tarawih, Jumat (8/5/21) lalu.

“Presidium Koalisi Rakyat Nasionalis Depok mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB-red), untuk bersidang dan mengeluarkan Resolusi, yang mengutuk serangan Polisi Israel di Masjid AL-AQSA dan menjatuhkan saksi ekonomi dan militer terhadap Zionis Israel”, ujar Ketua Presidium Koalisi Rakyat Nasionalis Depok Bernhard, SH, dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/5/21).

Bernhard juga mendesak Mahkamah International, mengadakan penyelidikan terhadap pelanggaran hukum Internasional dan Hak-Hak Azasi Manusia.

Sebelumnya, Republika. Co. Id, Senin (10/5/21) mengabarkan, setidaknya 205 warga Palestina terluka pada Jumat (7/5) setelah Israel menyerang Masjid al-Aqsa, Gerbang Damaskus Kota Tua, dan Sheikh Jarrah.

Polisi Israel disebut menyerang jamaah Muslim di dalam Masjid al-Aqsa, ketika mereka melakukan Tarawih.

Masjid al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu “Temple Mount” dan mengeklaim itu adalah situs dari dua kuil Yahudi pada zaman kuno.

Selain itu, dalam beberapa hari terakhir warga Palestina memprotes rencana pengusiran oleh Israel di lingkungan permukiman Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Protes itu terjadi ketika Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur, menyetujui keputusan untuk mengusir tujuh keluarga Palestina dari rumah mereka, demi pemukim Israel pada awal tahun ini.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Mereka mencaplok seluruh kota pada 1980. Tindakan Israel ini tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Dikutip dari Reuters, kejadian bermula di tengah protes warga Palestina terkait potensi penggusuran sejumlah rumah untuk pemukiman Yahudi. Mereka memenuhi perbukitan di sekitar masjid.

Mereka dihadap ratusan polisi Israel dengan perlengkapan lengkap. Situasi awalnya tenang, namun setelah berbuka puasa, kondisi panas dan menjadi bentrokan.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Minggu (9/5/21), Pejabat Masjid Al-Aqsa meneriakkan agar semua pihak tetap tenang. “Polisi harus segera berhenti menembakkan granat kejut ke arah jemaah, dan kaum muda harus tenang dan diam!” tegas pejabat Al-Aqsa saat kejadian berlangsung.

Laporan paramedis menyebut 200 warga Palestina luka dalam kejadian itu. Mereka dirawat ke rumah sakit setelah terkena peluru karet oleh Bulan Sabit Merah Palestina.

Sementara itu, polisi Israel menyebut Palestina membahayakan personilnya. Juru bicara kepolisian Israel menyebut warga melemparkan batu, kembang api dan benda-benda lainnya ke arah polisi dan menyebabkan enam terluka.

“Kami akan merespons dengan tegas setiap gangguan kekerasan, kerusuhan atau tindakan membahayakan personel kami, dan akan berupaya mencari pihak yang bertanggung jawab dan mengadili mereka,” tegas juru bicara Kepolisian Israel tersebut.

Permasalahan ini bermula saat Israel menduduki tanah di Sheikh Jarrah. Sidang akan dilakukan hari ini, Senin (10/5/21).

Sengketa itu, sudah terjadi bertahun-tahun. Awal tahun ini, sebuah pengadilan distrik Yerusalem memutuskan bahwa rumah-rumah itu legal milik keluarga Yahudi.

Pengadilan mengutip pembelian tanah yang dilakukan beberapa dekade lalu. Namun keluarga-keluarga Palestina memberi bukti bahwa rumah mereka diperoleh dari otoritas Yordania yang menguasai Yerusalem Timur antara tahun 1948 hingga 1967 silam.*cky

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.