BANDUNG, planetdepok.com – Ketua Umum (Ketum) Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Sabtu (7/12/19) memberikan wawasan Jurnalisme Untuk SDM Unggul, dalam Rakernas ke XII SKU Media Nasional dan Pelatihan Jurnalistik PT. Media Jaya Perkasa di Mutiara Hotel dan Convention , Cicendo, Pasir Kaliki Kota Bandung Jawa Barat. Sabtu (7/12/19).
Ketum PPWI Wilson Lalengke menyampaikan manusia unggul dalam praktek sehari – hari terlihat dari kemampuan Empati, Intuitif, Kreatif, Minat yang kuat (Passion) , Pembelajar sepanjang hayat dan Pendengar yang baik.
” Ini harus dimiliki agar menjadi pewarta unggul. Manusia unggul itu manusia yang berkualitas tinggi, terlihat dari pola pikir atau mindset, yang menjadi pembentuk karakter sifat dirinya, dalam hal kejujuran, integritas semangat kepedulian dan ketulusan hati”, bebernya.
Alur terbentuknya karakter manusia unggul, menurutnya, dimulai dari stimulus (Informasi), yang melahirkan proses berfikir, menjadi sikap dan perilaku serta tindakan yang berdampak pada hasil yaitu akibat. Ketika pola berfikir sudah terbentuk muncul sikap, lalu berprilaku yang menjadi kebiasaan, yang menjadi sifat dan sikap.
Selain itu, Wilson juga memaparkan proses lahirnya berita, Konstruksi paradigma dan konstruksi pikiran untuk membuat sebuah berita.
Wilson menekankan, tujuan komunikasi Media massa adalah menyediakan informasi cukup kepada pembaca, pendengar dan penonton atau publik, agar publik mampu membentuk paradigma atau keputusan diri sendiri. Ia menambahkan, Media massa adalah sekolah bagi masyarakat, maka sebagai wartawan harus menyajikan informasi komperehensif dan lengkap, dari berbagai sudut pandang dan berbagai Nara sumber, agar publik bisa memutuskan sikapnya.
“Bila informasi hanya sepotong, maka akan berdampak pada berbagai macam pola pikir, maka itu, wartawan diwajibkan mendapatkan dan mencari informasi sebanyak mungkin, agar kita menyajikan berita yang komperehensif dan lengkap”, terangnya.
Pada kesempatan itu juga, Ketum PPWI Wilson Lalengke sematkan pin PPWI, kepada wartawan Medinas atas pola pikirnya, dalam mengkonstruksi paradigma dan sebagai tanda silaturahmi.
Pimred Medinas Amsir mengatakan, apa yang di paparkan Wilson, merupakan tehnik mencari dan membuat berita gaya baru, tanpa meninggalkan Kode Etik Jurnalistik dan unsur 5W1H. Diharapkan hal tersebut menjadi bekal bagi para wartawan Medinas dalam menjalankan tugas jurnalistiknya di seluruh wilayah Indonesia.
” Setelah mendengar pemaparannya, ternyata masih sejalan dengan Medinas”, pungkas Amsir *cky