Ki Ucuk Jumanta Prediksi Anies – Andika Punya Kans Menang Pilpres

Anies Baswedan & Jenderal TNI Andika Pratama (foto: ist)

Anies Baswedan & Jenderal TNI Andika Pratama (foto: ist)
Jakarta, Planetdepok.com – Pakar Ahli Potensi Diri dan Ilmu Falak, Ki Ucuk Jumanta yang juga sebagai pengamat spiritual dan ahli ilmu Falak, menilai Anies Baswedan-Andika Perkasa punya kans menang, jika berpasangan sebagai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2024.

Jenderal Andika Perkasa sudah pensiun pada 21 Desember 2022, menurutnya berpotensi mengalahkan Prabowo Subianto jika Ketua Umum Partai Gerindra itu, berduet dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau dengan Kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

“Jika bicara aspek potensi menang, maka pasangan Anies-Andika saya ramalkan akan menjadi kuda hitam yang bisa mengungguli Prabowo-Muhaimin, andai Gerindra jadi berkoalisi dengan PKB,” tukasnya, di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Sosok Andika ia nilai ideal menjadi pasangan Anies yang berlatar belakang sebagai militer dengan jabatan tertinggi Panglima TNI, dianggap menjadi nilai tambah sendiri buat dirinya.

Andika memang bukan dari kalangan elite partai politik, mengingat selama berkarier di militer, Jenderal bintang empat itu memang Putra terbaik, yang muncul sebagai sarana kekuatan untuk mewujudkan Perjuangan yang selama ini terabaikan.

“TNI dan rakyat tiada terpisahkan, terus saling bahu membahu menciptakan kedamaian dari sabang sampai Merauke. Selepas pensiun dari militer aktif, tentu menjadi keleluasaan Andika untuk bergerak bebas di bidang politik,” jejal Ki Ucuk.

Menurutnya, sosoknya adalah figur yang baik dan memiliki rekam jejak kepemimpinan. “Andika orang baik, rekam jejak juga bagus. Semoga Anies – Andika dengan kapasitas dan track record yang baik pula, akan menjadi Capres dan Cawapres pilihan rakyat,” imbuhnya.

Hanya saja, Ki Ucuk menduga, wacana memasangkan Anies dengan Andika bakal terganjal restu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebagaimana kabar yang beredar, rencana Koalisi Perubahan besutan Nasdem, Demokrat, dan PKS diduga mandeg lantaran perdebatan alot soal nama Cawapres.

Ki Ucuk Jumanta (foto: admah)

Duet Anies-Andika, kata Ki Ucuk, sedianya mampu menjadi solusi kebuntuan rencana koalisi. Kecemburuan Demokrat dan PKS bisa ditekan karena figur calon RI-2 itu, bukan berasal dari kader salah satu partai. Akan tetapi, restu Demokrat bakal jadi ganjalan terbesar wacana tersebut. Partai bintang mercy itu terlihat sangat ingin menyertakan ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di panggung pemilihan.

Tak heran, upaya Demokrat itu sekaligus untuk mendongkrak elektabilitas partai dan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. “Faktor terbesar ketidaksetujuan lebih terletak kepada Demokrat yang menjadi last battle SBY, untuk mendongkrak AHY,” ujarnya.

Sementara, PKS sedianya ingin agar mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Ahmad Heryawan alias Aher, jadi pendamping Anies. Namun, jika gagal, Ki Ucuk memprediksi, partai pimpinan Akhmad Syaikhu itu bakal legawa asalkan mendapat akomodasi politik berlebih dari Anies-Andika dan Nasdem.

Sedianya, Nasdem sudah mengunci kesepakatan koalisi bahwa nama Cawapres diserahkan kepada Anies untuk memilih. Hanya saja, baik Demokrat maupun PKS berharap mendapat banyak keuntungan, sehingga mendorong kader masing-masing maju sebagai calon RI-2.

“Oleh karenanya, secara matematis koalisi, pasangan ‘pengantin’ Anies-Andika akan terwujud jika Demokrat dan PKS ada kesepakatan,” ucapnya.

Adapun wacana pasangan Anies Baswedan-Andika Perkasa untuk Pemilu Presiden 2024 mencuat, pasca Andika purnabakti dari kursi Panglima TNI baru-baru ini. PKS hormati pilihan Nasdem jika usulkan Andika Perkasa ke koalisi perubahan. Sementara NasDem menyatakan membuka pintu bagi Andika, jika hendak bergabung usai purnatugas.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya, terang Ki Ucuk bahkan menyebut, Andika punya tempat spesial di partai besutan Surya Paloh itu. “Andika punya tempat spesial bagi kita dan tentu untuk berjuang di politik, karena sudah purnatugas dan itu lebih terbuka,” paparnya.

Sejauh ini di meja perundingan, tegas Ki Icuk, masih dua nama Ahmad Heryawan dari PKS dan Agus Harimurti Yudhoyono dari PD. Kalau Nasdem ajukan Jenderal Andika.

“Anies dan Andika. Saya memandangnya sebagai proses politik yang alamiah, biar saja publik mulai menilai dan menimbang siapa saja kandidat yang layak menjadi pemimpin masa depan,” ungkapnya.

Jika koalisi ketiga partai mengutamakan kemenangan seperti rumus ideal yang dikemukakan, koalisi Perubahan dibangun berdasarkan prinsip equals partnership, sejajar, setara satu sama lain.

Ia juga meyakini pemeliharaan elektabilitas Andika Perkasa makin terbentuk dan moncer, jika menjabat menteri setelah pensiun nanti. Jika Andika Perkasa dipasangkan dengan Anies dinilai sangat ideal. “Militer – sipil pasangan Anies – Andika, ada kemungkinan terjadi geliat elektoral yang cukup potensial dan diperhitungkan,” umbarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, peta politik kemungkinan masih bisa berubah kalau Anies Baswedan menjadi Cawapres, dan Andika Perkasa sebagai Capresnya.

“Saya kira Andika punya peluang berpasangan dengan Anies. Apalagi Andika sosok militer yang cerdas dan disegani. Jika keduanya bersanding, maka duet female-male. Ini lagi ditunggu publik,” ucapnya.

Ki Ucuk mengatakan, kelebihan Anies adalah memiliki jejak di Pemerintahan. Di sisi lain, kata dia, Andika punya potensi besar selain cerdas, juga tipikal yang layak diperhitungkan. “Ini perpaduan politisi-militer TNI. Jadi untuk Indonesia aman, maka Andika pilihan yang tepat,” imbuhnya.

Selain itu, Ki Ucuk, menilai pasangan tersebut juga merepresentasikan kekuatan Nasionalis. “Dari sisi pengalaman dan kompetensi, kedua figur tersebut sudah memiliki rekam jejak yang memadai,” tandasnya.

Dia mengatakan, karier Anies cukup lengkap, baik di Pemerintahan, dan pelbagai organisasi. “Begitu pula sosok Andika memiliki rekam jejak prestasi dan karier di militer, hingga posisi paling puncak yaitu sebagai panglima TNI, jabatan paling tinggi di TNI,” jelasnya.

Dia menuturkan, elektabilitas kedua figur tersebut cukup tinggi dari seluruh kalangan mengenal sosok kedua figur tersebut. Menurutnya, elektabilitas pasangan ini membuat mereka membutuhkan banyak instrumen untuk meningkatkan dukungan suara.

“Dalam pertarungan politik tidak dikenal kondisi statis seperti rumus dalam matematik 1 + 1 = 2, melainkan sangat dinamis. Sehingga masih terbuka peluang bagi Anies – Andika bisa membuat momentum mereka mendapatkan dukungan rakyat,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, strategi pemenangan berbasis riset, strategi komunikasi (strakom) dan personal branding, manajemen isu yang tepat akurat. “Perumusan visi misi serta program unggulan yang menarik perhatian publik dan mampu menjawab tantangan bangsa secara riil menjadi kebutuhan penting pasangan Puan-Andika,” pungkasnya. *iki

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.