Pada kunjungannya, Idris melihat produk-produk Batik Ajbura Tradjumas. Seperti motif Tugu Batu, Gong Si Bolong, Belimbing Dewa, Gedung Tua dan Ikan Hias.
“Depok dengan potensi warga berusia produktif, dipadu dengan rasa peduli masyarakat dan empati pemerintah, mampu mewujudkan sentra pengrajin batik khas Depok,” tukasnya, usai kunjungannya ke Sentra Pengrajin Batik Ajbura Tradjumas, Rabu (23/2/2022).
Perhatian dan tekad Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mempunyai Batik khas daerah, kata dia, sudah terealisasi sejak tahun 2010. Kala itu, saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok dan pada tahun 2016,melakukan evaluasi terhadap kerajinan batik.
Sampai pada tahun 2018, lanjutnya, Pemkot berhasil menetapkan 16 jenis batik Depok dan meraih legalitas Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) terhadap belasan jenis batik tersebut.
Idris lantas berkomitmen, bahwa Pemkot Depok terus menfasilitasi kegiatan-kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Usaha, Kecil dan Menengah (UKM), termasuk di antaranya produksi batik Depok.
“Sampai saat ini alhamdulillah sudah ada sentra pengrajin batik Depok. Kami berharap tagline KODE HATIKU atau Kota Depok Sehat Indonesia Kuat bisa terealisasi. Sehat jasmani, mental-rohani dan juga sehat ekonomi pada kota dan warga Depok, mampu mewujud menjadi bagian dari Indonesia Kuat,” tutupnya. *iki