Beji Timur, Planetdepok.com – Kelurahan Beji Timur (Betim) terus berupaya meningkatkan potensi wilayah dengan pendekatan inovatif dan berkelanjutan, salah satunya melalui program Kampung Wisata Edukatif.
Inovasi ini sedang dalam tahap pengembangan di lokasi RW 02, yang dirancang menjadi Kampung Wisata edukatif berbasis lingkungan.
Lurah Beji Timur Sobarudin menjelaskan, pada tahap awal program ini, akan menitikberatkan pada edukasi pengelolaan sampah sebagai fondasi utama Kampung Wisata.
Kesadaran masyarakat menjadi kunci untuk memastikan seluruh proses pengolahan sampah, dapat berlangsung dari rumah tangga masing-masing.
“Kami mulai dari hal sederhana, yaitu mendorong masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Kampung Wisata ini, lanjutnya, juga dirancang memiliki alur edukatif yang terintegrasi, mulai dari pengelolaan kandang maggot, peternakan, hingga perkebunan.
Maggot yang diberi pakan sampah organik, bebernya, akan diolah menjadi produk bernilai jual dan bahkan dapat dikonsumsi.
“Dari sampah rumah tangga, bisa dibawa sebagai pakan maggot maupun ayam. Di sebelahnya, juga terdapat kebun. Masyarakat bisa berkebun dan pulang membawa bibit, telur atau hasil panen perkebunan,” tambahnya.
Sobarudin menegaskan, keberhasilan program ini tidak dapat dicapai secara instan, melainkan membutuhkan waktu, kesabaran, serta contoh nyata yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Menurutnya, keterlibatan warga pasti akan tumbuh secara alami apabila mereka melihat bukti keberhasilan di lapangan.
“Warga biasanya tidak melihat proses, tetapi kalau hasilnya sudah ada, mereka akan bergerak dengan sendirinya. Mudah-mudahan bisa direalisasikan pada 2026, tahun ini sudah dimulai dengan pembiasaan memilah sampah,” lanjutnya.
Dengan pendekatan kolaboratif dan edukatif, Kelurahan Beji Timur berharap RW 02 dapat menjadi model percontohan Kampung Wisata berbasis lingkungan.
“Kawasan ini tidak hanya difungsikan sebagai ruang belajar, tetapi juga sebagai pusat produksi dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan,” tutupnya. (iki)