Salah satunya, dengan melibatkan pemulung sekitar untuk memilah sampah organik dan non-organik.
“UPS Cisalak ini baru beroperasi sekitar dua bulan, bangunan ini merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI,” terang Kepala DLHK Kota Depok, Ety Suryahati, Jumat (7/10/2022).
Kebetulan, tandasnya, UPS Cisalak bersebelahan dengan Tempat Pengolahan Sampah (TPS), jadi pihaknya kerja sama dengan pemulung setempat untuk melakukan pemilahan.
Dalam pelaksanaannya, kata Ety, pihaknya memberikan ember kepada pemulung untuk sampah organik. Setelah sampah organik terkumpul, akan disetorkan melalui UPS Cisalak untuk pakan maggot.
“Jadi, ketika pemulungnya menemukan sampah organik, akan kita berikan ember dan ember tersebut akan kita berikan ke UPS Cisalak,” sambungnya.
Dari tiga ton sampah yang dihasilkan, jelasnya, per hari dapat terkumpul sebanyak 800 kg – 1 ton, bahkan bisa lebih dikondisi tertentu untuk sampah organik.
Ety mengutarakan, saat ini terdapat delapan hingga 10 pemulung yang bekerja sama dengan DLHK, untuk pemilahan sampah organik. Sedangkan sampah non-organik yang bernilai jual, dimanfaatkan oleh pemulung untuk diolah dan ditimbang.
“Ketika kita bekerja sama dengan pemulung, kita melakukan simbiosis mutualisme dengan membuka rezeki bagi pemulung tersebut. Saya berpesan agar masyarakat juga melakukan pemilahan sampah dari rumah,” utasnya. *iki
