BALAIKOTA, planetdepok.com – Merasa tersentuh dengan kondisi warga tempat tinggalnya, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Leuwinanggung Kecamatan Tapos Kota Depok, berhasil memutar otak untuk memberdayakan masyarakat Leuwinanggung dengan membuka Koperasi dan memberi sejumlah warganya pekerjaan sebagai marketing produk.
Ketua LPM Leuwinanggung H. Nuryadi menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum berhasil memberi solusi kepada masyarakat, lewat program pelatihan-pelatihan yang diberikan ke masyarakat. Pasalnya setelah dilatih keahlian, mereka tidak diberikan dan difasilitasi akses permodalan dan penyaluran kerja, ke sejumlah industri yang ada di Kota Depok.
“Pelatihan dari pemerintah depok percuma, mereka cuma dilatih setelah itu tidak ada fasilitasi permodalan dan penyaluran. Selain itu, orang yang dilatih selalu orang yang sama”, ujarnya di Kantin Dibaleka II, Selasa (9/4/19).
Dia mengatakan, dari melihat dan merasa tersentuh, akhirnya ia memutar otak sehingga terbentuklah Koperasi Warga Asih (Kowas), dengan harapan melalui Koperasi tersebut, masyarakat bisa membuka usaha sesuai kemampuan yang mereka miliki.
Menurut H.Nuryadi, LPM jangan hanya sekedar mengusulkan dan mengawal program pembangunan dari Dinas, namun harus punya cara untuk pemberdayaan masyarakatnya, terutama yang menganggur. “Emangnya LPM Satpam cuma jagain program. Harus punya usaha yang bisa berdayakan masyarakat, kita kan tidak di gaji. Saya harap ini bisa jadi inspirasi bagi LPM lainnya”, tandasnya.
Selain membuat Kowas, H. Nuryadi juga berkolaborasi dengan sejumlah produsen pabrikan, menjual barang produksinya dengan mengambil tenaga marketingnya dari masyarakat Leuwinanggung. “Ini kita sudah berdayakan sejumlah warga menjadi marketing produk yang di jual oleh Kowas. Dengan ini mereka jadi punya penghasilan”, jelasnya.
Hari ini hingga Jumat, Ketua LPM Leuwinanggung H. Nuryadi tengah membuka stand produk dagangan Kowas di booth kantin Dibaleka II. Dia menegaskan dagangannya ini termasuk dalam rangka mensukseskan dan membantu program Pemkot Depok, seperti menjual Lipoven, produk Unilever sejenis kelambu, berguna mencegah penyakit Malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal tersebut juga merupakan untuk membantu pemkot mensosialisasikan tentang pencegahan DBD.
Satu lagi program Pemkot Depok yang dibantu, papar H. Nuryadi yakni, pengurangan penggunaan plastik. Disini Nur menawarkan sebuah produk botol kesehatan, berisi batu Zermanium dan bisa digunakan berkali-kali pakai. Produk lain yang dirakit sendiri yaitu, kipas angin AC, produk komponen di rakit sendiri, hemat listrik 10-20 watt, “Angin lebih sejuk karens menyedot debu”, tuturnya.
Dia juga menjual produk berupa dispenser, yang mengubah air mentah melewati 8 penyaringan keramik nano, menjadi air layak langsung minum tanpa dimasak. “Produk ini semua bisa didapat lewat pembelian cash maupun kredit”, pungkasnya.
Melihat itu, Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Depok Herdian Hartono mengatakan, LPM Leuwinanggung ini sangat inovatif, belum ada LPM lain di Kota Depok melalukan hal tersebut. Dia pun berencana akan mengajak bersinergi dalam program PPWI, mengenai pemberdayaan masyarakat Depok lainnya. *cky