DEPOK, Menanggapi surat pemberhentian dirinya sebagai ketua DPC Hanura Depok yang beredar luas, Achmat Nasir didampingi Wakil Ketua1, Naman akhirnya bersuara dihadapan lima PAC di Graha Insan Cita, Minggu (13/5/2018).
Menurut Nasir, bahwa dia disendiri sampai saat ini belum terima surat pemberhentiannya yang ditandatangani oleh Ketua Umum, OSO tertanggal 4 Mei 2018 itu.
“Hingga saat ini, saya belum terima surat pemberhentian saya sebagai Ketua DPC Hanura Depok” kata Nasir.
Namun demikian, lanjutnya, bahwa hal itu bukan judge serangan kepada Hanura, akan tetapi serangan kepada saya untuk menggagalkan saya maju bakal calon Walikota 2020.
“Jadi strategi politik, tolong saya jangan diajarkan. jangan ajarkan itik berenang, saya sudah puluhan tahun di politik. Tolong yang di Bandung, di DPP jangan ajarkan saya.” tegasnya.
Saya tidak akan menjermuskan Hanura Depok, lanjut Nasir, Depok strategi silent operations, bukan pencitraan, pasang bendera gede-gede, pasang striker di mobil-mobil.
“Gak boleh smp 2018 akhir. Mati kita. Kenapa? karena kita gak punya uang banyak, kita gak punya orang berkapabilitas. Kita masih merangkak, jangan coba-coba jalan, pasti jatuh” jelasnya.
Menurut Nasir, Hanura masih harus meyakinkan orang. apa pun itu, saya dibohongi ok, saya di dzolimi, tetap. Saya akan pertahankan ini sebagai komitmen saya sebagai ketua DPC Hanura.
“Karena yang saya pertaruhkan adalah kredibilitas saya yang terlanjur di politik” pungkas Nasir.
(Mas)