Lurah RJB Tajuddin menyampaikan, pihaknya senantiasa melaksanakan program yang selaras dengan pemerintah dan dinas instansi terkait.
“Untuk kegiatan lain yang urgent seperti Stunting, Saya sebagai Lurah, terus berupaya bagaimana persoalan Stunting ini dilakukan dengan pentahelix,” jelasnya.
Jadi, tandasnya, tidak lagi hanya mengandalkan Pemkot, tapi melalui partisipasi akademisi, warga, tokoh dan pengusaha.
“Kami sudah menyanding dengan akademisi, guna penurunan angka Stunting di RJB. Alhamdulillah, saat ini sudah menurun,” terang Tajuddin.
Ia merinci, semula angka kasus Stunting di RJB adalah sebanyak 42 kasus, sekarang tinggal 36 kasus.
“Kemarin itu, kita lakukan bersama pihak akademisi STAI Al-Hamidiyah, kerjasama dengan Ocan Bananas, melalui gagasan kami, yang digerakkan ibu Lurah dan kader PKK,” bebernya.
Targetnya, kata Tajuddin, untuk tahun 2025 RJB bebas Stunting atau zero stunting.
“Alhamdulillah, sudah keliatan wujud nyatanya kami, se-Kecamatan Pancoran Mas, angka Stunting di RJB paling terendah,” tutupnya. *iki