Pantun Makan Lobster di Cimahi, Menjadi Pamungkas Debat Terakhir Pilkada Depok

JAKARTA, planetdepok.com – Debat publik ketiga Pilkada Depok 2020, yang disiarkan live dari studio TVone, Jumat malam (4/12) , dengan tema Kerukunan Sosial, Demografi dan Lingkungan Hidup, menjadi debat publik terakhir, pasalnya tanggal 6-8 akan masuk masa tenang.

Pada debat terakhir itu, lebih menarik lantaran masing – masing Paslon, mengkritisi program 5 tahun ke depannya, bahkan debat terasa hidup, dengan adanya saling debat dalam tanya jawab, bahkan ada curhat dari paslon nomor 1, yang justru menjadi senjata makan tuan, lantaran tidak mengerti kebijakan dan regulasi terkait permasalahan perempuan.

Pasangan calon wali-wakil wali kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono tampil garang di acara Debat Publik putaran terakhir yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok.

Sama seperti debat publik putaran satu dan dua sebelumnya, dimana paslon 01 tidak mampu menjabarkan pertanyaan dari Paslon nomor urut 2 Idris – Imam, yakni terkait skema program kenaikan insentif guru swasta 3 kali lipat, dalam KUA- PPAS, sebagaimana yang ditanyakan oleh Calon Wakil Walikota Depok nomor 2 Imam Budi Hartono, dalam debat semalam.

Paslon 02 justru dengan lugas, faktual dan by data, beberapa ‘serangan’ yang selalu dilakukan pasangan Pradi-Afifah, dijawab secara apik oleh Idris-Imam.

Bahkan, diakhir acara pasangan Idris-Imam menyajikan dua pantun closing statemen, yang dirasakan membuat panas kuping paslon nomor urut satu itu.

Pertama pantun dilontarkan oleh Calon Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan ini bunyinya

Malu Disuapin Pisang Kepok
Makannya di Sekitar Semanggi
Kalau Mau Menjadi Pemimpin Kota Depok
Kudunya Banyak Belajar Lagi

Pantun Idris itu kemudian disambung oleh Imam, yang mengungkapkan bahwa kompetitornya, baru ingin belajar menjadi pemimpin.

“Pakai minyak kayu putih saja tidak boleh coba-coba, apalagi menjadi pemimpin. Maka kami lah yang berpengalaman dan memiliki prestasi yang baik, mempunyai kapasitas dan kapabilitas. Maka Idris-Imam melengkapi di eksekutif dan di legislatif. In Sya Allah kami akan membangun Depok bersama warga,” ungkap Imam.

Di penghujung debat, Imam pun membacakan sebuah pantun yang juga menyayat hati bagi mereka yang merasakannya. Dan ini isi pantunnya

Makan Lobster di Cimahi
Makannya Pakai Sambel Terasi
Warga Depok Ojo Lali
Cobalah Idris Imam Selalu di Hati

Pantun tersebut seolah-olah menginagtkan adanya kasus OTT KPK, yang baru saja terjadi, terkait polemik ekspor benih lobster yang dilakukan seorang menteri dan OTT KPK, yang dilakukan oleh salah satu Kepala Daerah, yang berasal dari salah satu kader partai besar. *cky

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.