Pembangunan Water Tank 4000m3 PDAM Tirta Asasta Diupayakan Tuntas Sesuai Waktu

Menara panampungan air PDAM Tirta Asasta masih dalam tahap pembongkaran, Rabu (7/7/21)

Menara panampungan air PDAM Tirta Asasta di jalan mawar Kelurahan Depok Jaya masih dalam tahap pembongkaran, Rabu (7/7/21)
DEPOK JAYA, PLANET DEPOK. COM – Pembangunan water tank PDAM Tirta Asasta Kota Depok berkapasitas 4.000 M3 atau setara 4 juta liter air, yang terletak di Jalan Mawar Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, diupayakan selesai tuntas sesuai waktu pelaksanaan pekerjaan yang tertera dalam kontrak .

“Jika dilihat dari jauh, memang kelihatan akan molor tapi sebenarnya jika naik ke atas, tampak jelas progres pembongkarannya. Tanggal 15 Juli besok, pembongkaran menara penampungan air sudah kita turunkan semua, dilanjutkan dengan pembongkaran pilar menara”, ujar Ibnu, pelaksana lapangan PT. Tirta Sari Mandiri selaku pihak kontraktor pelaksana proyek tersebut, Rabu (7/7/21).

Dia pun membantah jika disebut ada dugaan bahwa pekerjaan proyek tersebut akan molor, pasalnya pihaknya terus berupaya selesaikan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditentukan dalam kontrak, meski ada sejumlah kendala lantaran adanya pembatasan dan larangan dari warga sekitar lokasi pembangunan.

Progres pembangunan, kata dia, selalu berpatokan pada time schedule, bila ada yang belum tercapai pada minggu ini, maka akan dikejar pada minggu selanjutnya.

“Insya Allah Desember bisa selesai, sesuai waktu dalam kontrak. Untuk progres bongkaran menara penampungan air, dalam time schedule berupa penurunan bobot beton”, jelasnya.

Bongkahan beton menara penampungan air yang perlu dipecah dengan alat berat

Lebih lanjut Ibnu menuturkan, pekerjaan proyek tersebut sedikit terkendala lantaran adanya batasan waktu kerja dari warga dan belum lama, warga juga melarang kontraktor pelaksana memasukkan dan menggunakan alat berat, untuk mengeruk tanah dan pemecah beton.

“Kita kerja dibatasi warga sampe jam 5 sore, sehingga tidak bisa lembur. Bahkan belum lama kita mau masukkan alat berat malah dilarang oleh warga, padahal kita butuh itu untuk memecah bongkahan beton menara air yang sudah kita turunkan agar mudah diangkut keluar lokasi”, ungkapnya.

Dia menyampaikan, pembangunan water tank tersebut akan di buat didalam tanah, sehingga perlu dilakukan pengerukan tanah dengan alat berat.

Dari pantauan Planet Depok dilokasi, tidak terlihat papan proyek terpampang dilokasi proyek tersebut, sehingga menyulitkan masyarakat untuk mengetahui siapa konsultan supervisi, berapa nilai dan waktu berakhirnya pekerjaan tersebut. *rik

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.