MARGONDA, planetdepok.com – Persatuan Sepak Bola Indonesia Kota Depok (Persikad) 1999, kini telah memiliki manajemen baru. Dengan begitu, Srigala Margonda, sebutan Persikad 1999 , otomatis memiliki harapan baru di tahun 2020.
Dengan diambilnya Persikad 1999 oleh pengusaha muda A. Handiyana, tahun depan Srigala Margonda siap ikut berkompetisi dalam liga profesional Indonesia, bahkan terungkap Persikad U-15 pada Januari 2020 akan berkompetisi dalam Kuala Lumpur Cup.
A. Handiyana selaku CEO Persikad 1999 mengungkapkan, Persikad 1999 bukanlah Persikad yang dulu, yang dikenal dengan sebutan Pendekar Ciliwung. “Persikad 1999 bukanlah yang dulu, ini benar – benar baru berbeda dengan yang dahulu “, ujarnya dalam acara Ngopi Bareng Sekber Wartawan Depok bersama Persikad, Kamis (26/12/19) di Hotel Fave Margonda Depok.
Handiyana membeberkan, klub kebanggaan warga Depok tersebut di dirikan oleh para suporter, kemudian diambil alih olehnya dan merubah struktur kepengurusan. Harapannya selalu pemilik baru atau CEK, 2020 mendatang akan ikut divisi 3.
Ia juga meminta jajaran Pemkot Depok, ikut bantu tapi bukan bentuk materi. Salah satunya dengan fasilitasi stadion untuk latihan maupun uji coba. “Target 2020, pemain Persikad 1999, 80 persen ber KTP Depok, sehingga tujuan memajukan olahraga di Depok tercapai”, pangkasnya.
Motivasi Handiyana mengambil Persikad 1999, lantaran Depok sebagai kota satelit deket dengan Ibukota tapi kenapa tidak punya tim sepak bola, sementara Bogor, Bekasi dan Tangsel punya. Sehingga jadi pertanyaan, apakah masyarakatnya tdk suka olahraga atau Pemerintah yang tidak perduli. “Ternyata masyarakat Depok suka olahraga”, unggahnya.
Selaku pengusaha, Handiyana tidak mencari keuntungan dari Persikad, makanya Ia menegaskan yang gabung dengan Persikad, ditekankan jika ingin cari uang di Persikad, lebih baik pergi.
Ia berharap masyarakat Depok bisa menjadikan Persikad 1999, sebagai tim sepakbola kebanggan warga Depok, untuk itu dia berharap masyarakat dapat membantu dukungan dengan follow IG: Persikad1999, sehingga bisa tembus 1 juta follower agar menarik perhatian endors dan subscribe YouTube Persikad 1999.
” Saya juga sedang membuat program suporter to suporter, yakni dengan memproduksi merchandise dibagi per wilayah. Misalnya Sawangan khusus bikin kaos, Pancoran Mas khusus bikin slayer”, pungkasnya. *cky