Prof. Imron Cotan Beberkan Tantangan Pembangunan Kesehatan Papua

JAKARTA, planetdepok.com – Pemerhati Papua dan Politik Internasional Prof. Imron Cotan menilai, dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua sangat berdampak positif, terhadap kemajuan pembangunan Papua.

Berdasarkan Undang-undang Otonomi Khusus Nomor 21 Tahun 2021 yang sedang direvisi, dana tersebut dikonsentrasikan pada 4 sektor startegis, diantaranya bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat lokal.

Menurutnya, bidang kesehatan menjadi salah faktor utama bagi pembangunan masyarakat Papua.

“Saya kira masyarakat tidak banyak yang tahu bagaimana kondisi Papua yang sesungguhnya. Sehingga, dalam pembangunan 4 sektor strategis itu, melalui dana Otsus Papua memiliki banyak tantangan,”ujarnya seusai webinar Moya Discussion Group-Unity In Pembanguna Diversity (UID), dengan tema “Kesehatan di Papua Melalui Dana Otsus”, di Jakarta, Jumat (20/11).

Cotan memaparkan, tantangan tersebut mulai dari luas tanahnya tak terbayangkan. Selain itu, populasi tersebar tidak merata dan jauh. Untuk itu, secara pribadi dirinya mendukung pemekaran wilayah, agar pelayanan publik bisa dinikmati masyarakat asli Papua.

Dengan harapan, lanjutnya, pelayanan kesehatan lebih dekat, tepat, cepat dan dimanapun berada bisa nikmati di tanah Papua.

“Untuk Tenaga Kesehatan, bisa dipahami kekurangan orang untuk menjangkau dalam melayani masyarakat. Bisa kita bayangkan untuk Nasional saja kurang, satu dokter spesialis untuk melayani kebutuhan 300 ribu orang. Kalau kondisi seperti ini, bagaimana dengan Papua,”paparnya.

Menurutnya, salah satu solusinya adalah dengan membagi Universitas untuk Fakultas Kedokteran agar berakselerasi menelorkan kedokteran di tingkat Daerah. Selain itu, agar memperbanyak kemampuan tenaga perawat di Puskesmas Papua.

Yang tidak kalah penting, lanjutnya, faktor keamanan bagi tenaga kesehatan sangat penting. Pasalnya, peran mereka sangat urgen dalam melaksanakan misi kemanusiaan di Papua.

“Kalau keamanan mereka terganggu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, maka tidak akan datang ke Kabupaten atau Distrik untuk melakukan pelayanan kesehatan. Untuk itu, kita minta agar pihak Aparat memberikan jaminan kesehatan bertugas di pantai dan gunung saat menjalankan tugas. Kita juga imbau kepada saudara yang pegang senjata, tidak meneror saat Nakes melaksanakan tugas kemanusiaan di Papua,”terangnya.

Cotan mengatakan, dana alokasi khusus untuk dua wilayah di Papua, itu juga sudah diputuskan oleh pemerintah naik menjadi 2,5 persen dari 2 persen. Dirinya meminta Aparat pemeriksa Internal dan Eksternal mudah-mudahan bisa awasi pembelanjaan dana Otsus di dana APBD.

“Dari semua teman yang kita kenal di Papua, semua menyambut positif dana Otsus. Hanya saja, penggunaannya masih ada yang tercecer atau tidak maksimal. Untuk itu, pengawasan itu sangat penting guna dana tersalurkan dengan baik. Warga Papua sehat dan cerdas maka masa depan akan menjadi lebih baik,”paparnya.

Moya Discussion Group: “Pembangunan Kesehatan di Papua Melalui Dana Otsus”. Narasumber: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie. Akademisi asal Papua Willem Frans Ansanay, Pemerhati Papua dan Politik Internasional Prof. Imron Cotan. *cky

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.