Depok, Planetdepok.com – Rehabilitasi jembatan GDC sudah rampung dikerjakan oleh CV. Baginda Jaya. Direncanakan besok Jumat (30/12/2022), jembatan tersebut akan dibuka total.
Tampil dengan wajah baru, kini jembatan tersebut juga nampak bernilai estetik, lantaran dipasangnya 2 Kujang Ciung setinggi 7 meter pada kedua sisi jembatan dan ornamen Gigi Balang disepanjang reling jembatan.
Direktur CV Baginda Jaya Hendra menjelaskan, Kujang Ciung 5 mata yang dipasang pada jembatan GDC, lebih besar dari kujang yang ada di Tugu Kujang Bogor.
“Kujang Ciung dijembatan ini lebih besar dari yang di Tugu Kujang Bogor, ini tingginya mencapai 7 meter,” jelasnya di Jembatan GDC, Kamis (29/12/2022).
Kujang tersebut, katanya, juga dipasangi lampu pada kedua sisinya, lampu tersebut akan menyala pada saat malam hari.
Lebih lanjut ia menerangkan, selain Kujang, sepanjang reling jembatan tersebut juga dipasang ornamen Gigi Balang, yang merupakan ciri khas Betawi.
“Disepanjang reling jembatan juga kita pasang ornamen Gigi Balang yang merupakan ciri khas Betawi,” tukasnya.
Dengan adanya kedua ciri khas tersebut, menurutnya jembatan tersebut jadi mempunyai nilai estetik.
“Semua ciri khas itu, atas permintaan Pemerintah Kota Depok yang tertera dalam perjanjian kontrak pekerjaan. Kalau saya lihat jembatan ini punya nilai estetik jadinya,” ucapnya.
Hendra menyampaikan, pihaknya tadi sudah melakukan serah terima pekerjaan kepada Dinas PUPR Kota Depok dan jembatan akan dibuka besok.
” Tadi kita sudah serah terima pekerjaan dengan Dinas PUPR, rencananya besok Jumat akan kita buka semua ruas jalannya,” tandasnya.
Senada dengan itu, Iskandar warga Jatimulya merasa kagum, lantaran dengan dipasangnya Kujang dan ornamen Gigi Balang, jembatan jadi terlihat lebih bagus dan bisa menjadi lokasi swafoto.
“Bagus ini, ada Kujang dan Gigi Balangnya, keliatan lebih bagus dan ada seninya. Ini nanti warga bisa buat foto-foto disini kayaknya,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kujang ciung merupakan jenis kujang yang paling banyak ditemukan dan punya banyak varian pengembangan bentuknya.
Mata yang terdapat pada Kujang Ciung, berjumlah lima sampai sembilan mata. Bentuk ciung, melambangkan makhluk dunia kalangan atas.
Itu sebabnya, jenis kujang ini lebih sering dipakai oleh bangsawan yang berkedudukan tinggi, yaitu Raja, Prabu Anom (Pewaris Tahta) dan Brahmesta (Pendeta Agung Kerajaan).
Sedangkan ornamen Gigi Balang bukan hanya berperan sebagai penghias bangunan, melainkan memiliki falsafah dalam kehidupan masyarakat Betawi.
Mengutip dari Jakarta-tourism.go.id , ornamen gigi balang berupa papan kayu bentuk segitiga dan bulatan yang berjajar sehingga menyerupai gigi belalang.
Maknanya adalah, hidup harus selalu jujur, rajin, ulet dan sabar, karena belalang hanya bisa mematahkan kayu jika dikerjakan secara terus menerus meski memakan waktu lama.
Selain itu, gigi balang bagi masyarakat Betawi memiliki arti “pertahanan yang kuat, dan keberanian.”
Prinsip tersebut adalah, prinsip utama yang dipegang teguh oleh masyarakat Betawi asli.
Secara estetika, penggunaan ornamen gigi balang berfungsi visual, yakni memberi keindahan pada rumah-rumah Betawi secara keseluruhan. * iki