JATIMULYA, planetdepok.com – Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD) semakin melebarkan sayapnya. Bukan hanya berfokus pada pelestarian budaya, kini melalui Yayasan Saudagar KOOD yang akan segera dibentuk, mereka akan merambah dunia industri, guna menopang berjalannya program kegiatan organisasi, dengan membuat sejumlah produk yang menjadi ciri khas produksi warga Depok, diantaranya Air Minum Dalam Kemasan Depok Mineral (Dmineral) dan Kaos kata kata bermerk Brendong Petong.
Saudagar KOOD disinyalir akan berisi sejumlah pengusaha besar dan handal di Kota Depok, yang telah berhasil memajukan usaha mereka hingga pesat, diantaranya H. Yahman, H. Acep Azhari, Hendra Dimun dan Deni, anak Camat Bojongsari.
“Untuk jalankan organisasi, kita akan membentuk unit usaha Saudagar KOOD, berbadan hukum Yayasan dan bergerak di bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan”, ujar Acep Al Azhari, usai buka puasa bersama di kediaman Wakil Ketua KOOD H. Maksum, Senin (27/5/19).
Dia menerangkan, pada bidang sosial akan masuk kepada muamalahnya, disebutkannya bahwa sumber dana organisasi bisa didapat dari Wakaf, Zakat dan Muamalah, ditambah dengan kegiatan, yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan UUD.
“Muamalahnya itu kita jelmakan menjadi produk air minum Dmineral. Saya sendiri ditunjuk untuk mengelola Dmineral. Fase pertama pasarnya anggota sendiri, per bulan minimal harus mampu distribusi 50 ribu karton”, tandasnya.
Mengenai sumber airnya yakni dari sumber mata air Kadung Ora, di Garut, ujung Nagrek. Acep lebih jauh mengungkapkan, sengaja memilih yang jauh, lantaran mata air disana sangat murni belum terkontaminasi. Meski jauh tidak akan berat diongkos, pasalnya mekanisme pasar sudah diatur. ” Karena bahan baku kita punya air, lalu fase produksi kita punya pabriknya, itu sudah mengenakan cost, maka langsung dikemas disana, sampe disini sudah siap bersaing dengan produk yang lebih awal ada”, terangnya.
Acep menyampaikan, Saudagar KOOD, pasca lebaran akan rapat perdana, guna membuat prioritas program-program real yang mau dicapai. “Dmineral tentunya akan jadi produk pertama yang dibuat kita, namun tidak tertutup kemungkinan bikin produk lainnya. Meski demikian, kita tidak ingin jadi sebuah kapitalis baru, terhadap produk yang sudah di miliki teman-teman”, imbuhnya.
Dijelaskannya, manajemen Saudagar KOOD basicnya ekonomi gotong royong dan saling bantu. Bahkan profit hasil usahanya, selain untuk sosial juga untuk menopang kegiatan organisasi tersebut.
“Saudagar KOOD juga akan berfungsi memperkuat pengusaha yang sudah muncul di Depok. Ketika mereka butuh modal, Saudagar bisa jadi orang tua asuh bagi mereka, untuk kita beri support. Kita juga akan ciptakan pasar, targetnya produk Depok jadi tuan rumah di kotanya sendiri”, papar Acep. *cky