Semua itu menurutnya, mulai dari unsur kecamatan, Kelurahan, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas, hingga masyarakat.
“Permasalahan kesehatan itu yang lebih tahu duluan adalah unsur di wilayah, maka seluruh elemen harus kompak dan menjalin sinergi,” tuturnya saat menghadiri acara Workshop Pertemuan Program Kesehatan Bagi Kecamatan dan Kelurahan Serta Validasi Data Sekretariat Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu di aula Lantai 10, Gedung Dibaleka II, Senin (30/1/2023).
Ia mengungkapkan, permasalahan kesehatan di setiap wilayah berbeda-beda sesuai kebutuhan masyarakat. Sehingga perlu diskusi bersama untuk mengetahui masalah kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
Permasalahan kesehatan yang masih perlu mendapat perhatian di wilayah, ujar Supian yaitu terkait Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), serta penanganan stunting pada anak yang harus dituntaskan.
Kemudian, tambahnya, termasuk penanganan Covid-19 serta penyakit menular lainnya. Lalu, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Yang terpenting, program nantinya harus benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat, sehingga berdampak positif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” tandasnya. *iki
