DEPOK, planetdepok.com – Usulan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terkait pembentukan Unit Sekolah Baru (USB) SMAN 14 Depok, belum mendapat titik terang dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Kabar). Pasalnya hingga kini Gubernur Jabar Ridwan Kamil belum juga melakukan kunjungan ke Sekolah tempat sementara SMAN 14 Depok, akan berdiri.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Muhammad Thamrin menegaskan, SMA negeri di Depok, bukan tanggung jawab Pemkot Depok, melainkan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar.
“Penempatan SMA Negeri di Kecamtan Beji berdasar lokasi dan sarana prasarana dinilai sudah menunjang untuk kegiatan belajar mengajar siswa, jadi Wali Kota sudah mengusulkan ke Provinsi Jawa Barat. Alhamdulillah sudah di respon oleh Pak Gubernur, ya tinggal kita tunggu saja,”imbuhnya.
Thamrin berharap, mudah-mudahan usulan Pemkot Depok bisa diterima oleh pemerintah Propinsi Jawa Barat sehingga di Kecamatan Beji ada SMA Negeri.
Thamrin menuturkan, nantinya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SMAN 14 Depok, setelah melakukan penerimaan peserta didik baru akan dilakukan di gedung SMPN 5 Kota Depok, yang berlokasi di Kelurahan Beji Timur, hingga gedung SMAN 14 Depok dibangun.
“Saya nilai bangunan SMPN 5 Kota Depok sudah bisa digunakan untuk KBM SMA negeri di Beji, namun saat ini masih menunggu keputusan,” ungkapnya.
Sebelumnya di Beji ada SMAN 11 Depok, namun saat ini lokasinya pindah ke Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong oleh Disdik Pemprov Jabar, sehingga wilayah Kecamatan Beji tidak ada SMA negeri. Bahkan para orang tua siswa SMAN 11 Depok merasa keberatan, dengan pemindahan lokasi yang seharusnya berada di Kecamatan Beji.
“Ya sekarang sekolah di SMA Negeri di Beji akan di SMP 5 Kota Depok, kami dan stockholder lainnya terus berupaya untuk mencari lokasi untuk SMA Negeri di Beji,” jelasnya.
Kepala UPTD SMPN 5 Depok Eti Kuswandarini menyatakan siap membantu Pemkot Depok dan Pemprov Jabar, dalam pembentukan USB SMAN 14 Depok, yang akan menumpang KBM di SMPN 5 Depok.
Menurutnya, bagunan gedung SMPN 5 adalah milik pemerintah, jadi tidak ada alasan baginya maupun orang tua murid untuk menolaknya. “Prinsipnya Sekolah ini milik pemerintah, jadi saat pemerintah ingin gunakan, maka kita harus mempersiapkannya”, unggahnya diruang kerjanya, Selasa (4/2/20).
Eti menjelaskan, kondisi KBM SMPN 5 Depok saat ini ada 27 rombel, semuanya masuk pagi hari jam 07.00 WIB dan pulang pukul 14.45 WIB. Dia menyebut saat nanti SMAN 14 Depok menumpang disekolah tersebut, jadwal masuk dan istirahat siswa akan diubah, lantaran siangnya akan digunakan KBM oleh SMAN 14 Depok hingga sore.
“Nanti kita akan ubah jam masuk dan istirahatnya, untuk masuk lebih awal jadi pukul 06.20, jam istirahat dari 2 kali jadi 1 kali yakni pukul 09.40 sampai jam 10.00”, bebernya.
Eti mengatakan, sebenarnya jam KBM sama saja tapi yang berkurang hanya jam istirahatnya saja, lantaran siang di pakai oleh SMA, jadi jam istirahat akhir pukul 12.50 digunakan oleh siswa untuk melaksanakan ibadah sholat Dzuhur di sekolah, waktunya disiapkan selama 30 menit. Setelah itu pukul 13.20 semua siswa diperbolehkan pulang usai melaksanakan sholat Dzuhur. *cky