Tekan Volume, Pemerintah Kota Depok Serius Tangani Permasalahan Sampah

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok cukup serius dalam menanggulangi permasalahan sampah. Keseriusan ini dibuktikan dengan upaya maksimal yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok agar bisa menekan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

“Kami punya 32 Unit Pengolah Sampah (UPS) yang bisa dioptimalkan. Nantinya UPS ini yang bekerja untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos maupun cair, serta mengolah sampah plastik untuk dijadikan barang bernilai ekonomis,” ujar Kepala DLHK Kota Depok, Etty Suryahati, di Balai Kota, Senin (09/07/18).

Selain itu, lanjutnya, untuk mencegah adanya pembuang sampah liar, pihaknya juga intens melakukan monitoring dengan menurunkan Tim Buru Sergap (Buser) Kebersihan di beberapa lokasi. DLHK juga telah memiliki Tim Jaga Gonda yang bertugas melakukan monitoring kebersihan, khusus di Jalan Margonda.

“Tim Buser dan Tim Jaga Gonda kami rutin melakukan monitoring di lokasi yang rawan akan pembuang sampah liar. Kami juga telah memberikan sanksi tegas terhadap mereka yang tertangkap basah membuang sampah dengan melakukan Tindak Pidana Ringan (Tipiring),” ucapnya.

Untuk jangka panjang, kata Etty, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Provinsi Jawa Barat (Jabar), agar pengoperasian TPA Nambo segera direalisasikan.

Diharapkan dengan beroperasinya TPA Nambo, dapat mengurangi volume sampah sebesar 1200 ton yang setiap harinya masuk ke TPA Cipayung.

“Kami terus menjalin komunikasi dengan Provinsi Jabar, saat ini proses pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sedang berlangsung. Kalau tidak ada halangan, insya Allah tahun ini, Pemkot bisa memulai pembuangan sampah ke Nambo,” jelasnya.

Sementara itu, untuk menangani longsor sampah yang terjadi di Kali Pesanggrahan, Pasir Putih, yang lokasinya bersebelahan dengan TPA Cipayung, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok telah berkomunikasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC).

“Kami sudah berkoordinasi dengan BBWSCC mengenai masalah pengerukan Kali Pesanggrahan yang mendangkal, akibat longsoran sampah TPA Cipayung,” ujarnya.

Saat ini kita masih menunggu proses yang sedang berjalan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, Manto.

Sedangkan untuk menunjang kesehatan warga, Pemkot Depok melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Cipayung memiliki program pengobatan gratis untuk pekerja dan warga di sekitar TPA Cipayung. Selain itu, Pemkot juga memfasilitasi warga dengan sarana dan prasarana air bersih, untuk kepentingan masyarakat luas.

“Kami bekerja sama dengan UPT Kebersihan untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi warga dan pekerja di lingkungan TPA seminggu sekali, yaitu setiap hari Rabu. Pelayanan ini tidak dipungut biaya alias gratis,” ucap Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Cipayung, Kurnia Permitasari. (Aldimas)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.