Tidak Ada Respon BNPB, Walikota Depok Batal Operasikan Wisma Makara UI

Walikota Depok Mohammad Idris bersama Jubir Satgas Penanganan Covid 19 Kota Depok Dadang Wihana

Walikota Depok Mohammad Idris bersama Jubir Satgas Penanganan Covid 19 Kota Depok Dadang Wihana
DEPOK, PLANETDEPOK.COM – Wisma Makara Universitas Indonesia (UI), yang direncanakan bakal digunakan sebagai lokasi isolasi terpusat bagi Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19, dipastikan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris batal dioperasikan, lantaran sampai dengan hari ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak merespon permintaan Pemkot Depok tersebut.

“Wisma makara tidak jadi, karena kami waktu itu mengandalkan bantuan dari provinsi kerjasamalah kolaborasi dengan BNPB, namun hingga sekarang BNPB belum memberikan sinyal,” ujarnya, kepada wartawan, Selasa (1/3/2022).

Dengan begitu, Idris sontak mengatakan bakal mengandalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok wilayah timur, yang kini masih dalam tahap pembangunan.

“Kami buka, tapi namanya jadi bukan RSUD, namanya Puskesmas plus,” tekannya.

Sebenarnya, kata dia, diharapkan tempat itu tidak digunakan, pasalnya saat ini kasus konfirmasi harian Covid-19 di Kota Depok, telah mengalami penurunan.

“Iya, mudah-mudahan tidak terisi ya, maksudnya sudah selesai Covid-19 gitu,” ucapnya.

Saat ini, lanjutnya, penambahan kasus konfirmasi di Kota Depok mulai menunjukkan penurunan. Hal itu terlihat dari tren pada awal lonjakan kasus bisa mencapai 2.800-an setiap harinya, kini rata-rata lonjakan hanya 1.000an kasus per hari.

“Ya memang telah terjadi penurunan kasus per harinya walaupun masih tinggi ya, sebelumnya sempat 2.830 sampai 1 hari, sekarang turun dibawah 1.000,” bebernya.

Selain itu, tambah dia lagi, tingkat kesembuhan juga sudah mulai banyak penambahan, berbeda dengan saat awal-awal lonjakan kasus.

“Karena kesembuhan ini beda dengan yang dulu ya, dulu tuh rawat rumah sakit hampir negatif dilaporkan sembuh. Kalau sekarang tidak, ” jelasnya.

Pada gelombang ketiga kali ini, Idris mengatakan, ancaman virus memang tidak setinggi pada gelombang kedua.

“Jadi kemarin saja yang sembuh agak tinggi hampir 70, yang sebelumnya itu 3, 2, bahkan 0 gitu,” pungkasnya.*iki

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.