Beji, Planetdepok.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedikitnya, akan melakukan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), sebanyak total 1.014 rumah.
Wali Kota Depok Supian Suri mengatakan, ada sekitar 1.089 RTLH yang akan diperbaiki, namun karena tidak lolos diverikasi maka cuma ada 1.014 RTLH.
“Ya pertama saya ucapkan terima kasih buat seluruh pihak, yang membantu untuk program ini terus berjalan. Karena tadi teman-teman dengar sendiri, banyak sekali warga kita yang sangat membutuhkan perhatian buat rumah-rumahnya,” kata Wali Kota saat menghadiri kegiatan sosialisasi rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni di Kecamatan Beji, Rabu (1/10/2025).
Ia menambahkan, ada rumah warga yang setiap tahunnya selalu bocor dan rapuh atapnya, sehingga perlu diperbaiki.
“Saya barusan juga dari Cimanggis, kondisinya juga malah enggak dapat program RTLH tapi sudah sangat perhatian, kan kalau boleh dia itu presentasi mungkin 80% rumahnya udah bocor semuanya,” ujarnya.
Supian menambahkan, jadi intinya programnya sangat punya pemanfaatan buat warga. Tinggal bagaimana yang paling prioritas kemudian mana. Ia juga sampaikan ke dinas lebih fleksibel mengaturnya.
Supian mengingatkan, jangan sampai karena kondisi satu rumah dengan rumah lain itu berbeda-beda, tidak dapat bantuan RTLH.
“Akan kita prioritaskan, tapi dari sekian itu mana yang bobot paling berat gitu ya harusnya yang di selesaikan yang paling berbobot,” tambahnya.
Supian berharap, pemanfaatan ini ketentuannya sudah diatur dikawal. Ia menambahkan, satu rumah akan mendapatkan bantuan senilai Rp 23 juta.
“Ya intinya itu sih sebenarnya mudah-mudahan ini sekali lagi mungkin belum ideal, tapi setidaknya bisa buat keluarga terbantu untuk bisa punya rumah yang layak dihuni,” tukasnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok Dadan Rustandi mengatakan, program RTLH di Kecamatan Beji saat ini mencapai 205 rumah, yang akan dibangun setelah dinyatakan terverifikasi.
Ia mengimbau kepada warga yang ingin mengajukan program rehab RTLH, untuk memasuki data sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
“Kami engak menolak ya, mungkin yang gagal mendapatkan bantuan karena salah dalam menginput datanya,” utasnya. (iki)
