BANDUNG, planetdepok.com – Usai resmi menjadi Walikota Depok periode 2021-2026, Mohammad Idris tidak berani menentukan program kerja 100 hari, lantaran pandemi Covid – 19 masih belum selesai dan belum ada perubahan peraturan KPU terkait Pilkada serentak 2024, yang disinyalir akan memangkas jabatannya sebagai Walikota Depok.
“Karena pandemi Covid masih berlangsung dan belum adanya perubahan peraturan KPU tentang Pilkada serentak 2024 , saya tidak membatasi program kerja 100 hari.Mungkin boleh dikatakan kerja-kerja yang relatif cepat, seperti 100 ribu lubang biopori dan Satu Ambulance tiap Kecamatan”, papar Walikota Depok Mohammad Idris, di Aula Masjid Raya Trans Studio Bandung, Jumat (26/2/21)
Dia menjelaskan, masalah program yang cepat dilakukan, tidak menentukan 100 hari kerja, lantaran situasi pandemi.
Namun Idris menegaskan, ada programnya dalam waktu dekat se kota Depok yakni, pembuatan 100 ribu lubang biopori, guna antisipasi bencana banjir.
Kemudian, tandasnya, program 1 Kecamatan 1 ambulance, untuk program penanganan covid.
“Tentu ada kegiatan lain yang kita ingin cepat lakukan terkait Visi Depok Sejahtera, yang perlu bantuan teman-teman semua”, terang Idris.
Walikota mohon doa, semoga istiqah, pasalnya SK jabatannya memang 2021-2026, tapi aturan KPU Pilkada serentak belum berubah yakni 2024.
“Kita jalani saja ini semua, bersama teman-teman Partai koalisi, sebab kita tidak bisa memaksakan kehendak Allah SWT”, ulasnya.
Selain itu, Idris menyampaikan 3 pesan Gubernur Jabar saat melantiknya, yakni Integritas Kepala Daerah dalam mengurus seluruh warga, lalu yang kedua, Kerja ikhlas sepenuh hati, bela negara lewat media kepala daerah dan ketiga Profesionaltitas Jabatan kepala daerah.
Istri Mohammad Idris, Elly Farida mengatakan, Depok mungkin tidak bisa berjalan bila tidak ada kolaborasi dengan masyarakat, maka Ia meminta kepada seluruh pendukung Idris – Imam, untuk ikut membantu Walikota Depok bekerja kepada warga masyarakat. *cky