Idris mengatakan, perayaan lebaran Depok merupakan warisan adat & tradisi lokal perlu Pemkot lestarikan untuk Depok maju berbudaya.
“Kebudayaan adalah ekspresi pikiran dan karsa manusia secara religifitas, peradaban dan usaha lokal, itulah makna esensi dari kebudayaan,” ujarnya.
Lebaran ini, tambahnya, sebagai event berlapang dada dengan beragam warna dan beragam suku etnis yang ada di Depok.
“Kita ingin satukan warga Depok dan memastikan warga bisa semakin maju namun tetap memegang teguh budaya,” utasnya.
Ketua Pantia Lebaran Depok Abdul Rahman menyampaikan, lebaran Depok 2023 adalah perayaan yang kelima kali sejak dimulai pertama tahun 2019.
“Tahun ini kita selenggarakan sejak tanggal 17-20 Mei komplek perum garden @candi sawangan,” jelasnya.
Sedikitnya, tukas Abra sapaannya, 300 UMKM yang terdiri dari 150 binaan dan 150 non binaan, ikut menggelar produknya.
“Ada juga keterlibatan coorporate, 60 sanggar tari dan silat binaan dewan kebudayaan , ikatan perkumpulan Depok dan para tokoh,” imbuhnya.
Sedangkan Dewan sepuh Kumpulan Orang – Orang Depok (KOOD) Zainuddin menerangkan, lebaran tersebut digelar ingin warga Depok tetap guyub dan kumpul.
“Tujuannya untuk membendung arus perubahan tatanan kehidupan kota, jangan sampai bocah Depok pada masing-masing,” ujarnya.
Pasalnya, lanjutnya, dengan kemajuan kota saat ini, banyak yang sudah pergi gelap pulang gelap, sehingga sesama saudara jarang tegur sapa.
Lempengan ini, makanya ia datang pengen ketemu dengan para sepuh dan tokoh, sekalian para saudara yang ada di Depok dari berbagai etnis,
“Saya ingin KOOD konsen urusin budaya, jangan sampai anak cucu kita lupa sama budaya Depok,” pungkasnya.
Lebaran Depok hari ini, dimeriahkan dengan penampilan drama nyedengin baju yang di perankan oleh Sekda Supian Suri, Asisten Adum Nina Suzana, Walikota Depok dan Ketua TP PKK Kota Depok Elly Farida.
Kemudian, dilanjutkan dengan penampilan fashion show baju pangsi dan kebaya encim.
