Pondok Petir, Planetdepok.com – Kelurahan Pondok Petir (Pontir) Kecamatan Bojongsari, sukses meraih Juara Pertama dalam ajang Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) tingkat Kota Depok tahun 2025.
Keberhasilan ini diraih berkat kekuatan utama menu yang disajikan saat lomba, yang dinilai unggul dari segi gizi, cita rasa, kreativitas, serta penyajian.
Dalam waktu persiapan hanya 7 hari, tim dari Kelurahan Pondok Petir menampilkan konsep menu yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga mengusung semangat lokalitas dan edukasi gizi, khususnya untuk pencegahan stunting.
“Kami percaya diri karena yang kami sajikan bukan hanya enak, tapi benar-benar mencerminkan nilai gizi seimbang, memanfaatkan bahan lokal, dan tampil menarik,” ujar Rostiana Abriani Kholiq, kader Kelurahan Pontir, Senin (28/7/2025).
Ia menjelaskan, dengan mengangkat tema Bojongsari Aing atau Bojongsari Atasi Stunting, tim menyajikan tiga jenis menu yang dikembangkan menjadi tiga kelompok makanan.
Untuk Dewasa Nyuput Sampey Sumeah yang berisi singkong liwet, tumis ikan asap, jantung pisang dan Kecombrang, sambal tempe kemangi.
Kemudian menu untuk anak-anak, ada Sampeu Kiwari yang berisi singkong tumbuk, susu dan keju, ikan gurame balut telur, tumis wortel dan buncis, saus merah dari tomat dan kacang merah.
“Lalu ada menu Selingan yaitu, Sampeu Geulis yang berisi singkong, alpukat, buah naga, gula aren, santan,” jelasnya.
Menurutnya, seluruh menu memanfaatkan bahan lokal seperti singkong, ikan, dan sayuran yang mudah ditemukan, sehingga bisa direplikasi langsung oleh masyarakat.
“Yang membedakan kami dari peserta lain adalah, sajian hari-H yang total. Mulai dari pemilihan bahan, tampilan, hingga rasa, semuanya kami perhatikan. Karena itu, kami percaya kemenangan ini memang berasal dari kekuatan menu,” bebernya.
Setelah menjadi juara tingkat kota, Kelurahan Pontir akan mewakili Depok di tingkat Provinsi Jawa Barat pada bulan September mendatang. Untuk itu, mereka berharap adanya dukungan penuh dari pemerintah kota.
“Kami berharap ada support, baik materi maupun non-materi. Mulai dari pelatihan, kisi-kisi penilaian, hingga pembekalan untuk tampil maksimal di provinsi. Kalau kita paham betul cara penyampaian dan presentasi produk, kepercayaan diri kami juga meningkat,” pungkasnya. (iki)
