PT PLN Edukasi Anak-Anak Desa Tlajung Tentang Bahaya Listrik

PT PLN Edukasi Anak-Anak Desa Tlajung Tentang Bahaya Listrik
Petugas PLN mengedukasi anak-anak sekitar SUTET (foto: hum)

Depok, Planetdepok.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB ), melakukan serangkaian kegiatan bertemakan edukasi kepada anak-anak Desa Tlajung Udik, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Salah satu kegiatan yang diselenggarakan adalah, sosialisasi kepada anak-anak Desa Tlajung Udik tentang bahaya listrik.

Kegiatan itu juga PLN lakukan, dalam rangkaian kegiatan mendukung Hari Anak Nasional.

General Manager PLN UIT JBB Didik Fauzi Dakhlan mengatakan, kegiatan tersebut menjadi komitmen yang tengah giat PLN lakukan.

“Yaitu, dalam mengedukasi anak-anak agar melindungi diri dari bahaya tersengat listrik, ketika beraktivitas atau bermain di dekat jaringan listrik,” terangnya, Rabu (10/7/2024).

Hal itu Didik jelaskan, lantaran Desa Tlajung Udik tersebut berada di kawasan SUTET Depok-Cibinong.

Baca Juga:  Warga Tlajung Udik Ciptakan Desa Berdaya di bawah SUTET

Oleh karenanya, PT PLN merasa perlu memberikan edukasi yang lebih mengenai apa itu kelistrikan.

“Selain itu, kami berikan edukasi tentang bahaya listrik, apabila tidak menggunakannya dengan baik dan bijak terutama kepada anak-anak, saat bermain di kawasan SUTET tersebut,” ujar Didik.

Ia juga memaparkan, sosialisasi yang PLN lakukan merupakan bentuk kepedulian PLN kepada anak-anak.

Katanya, tidak hanya mengenai manfaat kelistrikan, tetapi juga bahaya yang terjadi.

Apabila, sambungnya, tidak berhati-hati dalam menggunakan listrik di dalam aktivitas sehari-hari.

“Desa Tlajung Udik ini, masuk ke kawasan SUTET Depok-Cibinong, jadi perlu perhatian khusus kepada masyarakat untuk berhati-hati,” tukasnya.

Terutama, tekannya, anak-anak ketika bermain di kawasan SUTET, pasalnya, memiliki tegangan sebesar 500 kilo Volt.

Baca Juga:  GID PLN Jawaban Kebutuhan Listrik Berbasis Digital

Salah satu imbauan yang paling ditekankan Didik dalam sosialisasi adalah, perihal larangan bermain layang-layang di dekat area SUTET.

Ia menerangkan, kawat layang-layang yang terkena dan tersangkut pada jaringan listrik, menyebabkan gangguan sistem kelistrikan, sehingga mengakibatkan padam listrik.

“Yang lebih bahaya, gangguan pada SUTET juga dapat mengancam keselamatan jiwa,” ucapnya.

Pasalnya, kata Didik, kawat merupakan konduktor yang akan menghantarkan listrik dan menyengat siapa saja, yang menyentuhnya.

Kegiatan serupa, digelar juga oleh PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Gandul. Petugas mengajak anak yang tinggal di kawasan Tower 20 Petukangan – Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Melalui edukasi tersebut, PLN UIT JBB mengharapkan generasi penerus dapat bersama-sama menjaga aset kelistrikan.

Baca Juga:  Momen HLN ke-79, PLN Lakukan Pemeliharaan MTU GI CSW Jakarta

“Terutama, kepada masyarakat yang tinggal berdekatan dengan instalasi kelistrikan,” urainya.

Didik berharap, keberadaan PLN terus membawa manfaat positif, tidak hanya menyediakan pasokan listrik yang berkualitas kepada masyarakat, namun menghadirkan kebahagiaan dengan berbagai upaya dan cara.

“Hari ini saya menyadari, peran PLN sangat berarti bagi masyarakat dan memberi kebahagiaan bagi banyak orang, bisa dilakukan dengan berbagai cara sederhana, semoga terus konsisten memberikan manfaat,” pungkasnya. *iki

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.