Bandung, Planetdepok.com – Jelang akhir tahun 2022, Walikota Depok, Mohammad Idris dianugrahi penghargaan Siddahkarya oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Penghargaan itu merupakan sebuah apresiasi bagi pembina terbaik, yang berhasil dalam meningkatkan produktivitas daerahnya.
Piagam penghargaan diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum dan diterima oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Depok, Sidik Mulyono.
“Bapak Wali Kota Depok, Mohammad Idris menerima penghargaan tersebut karena dianggap telah berhasil melaksanakan program Pembinaan Sistem Manajemen Peningkatan Produktivitas kepada perusahaan yang ada di Kota Depok,” tutur Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Depok, Mohamad Thamrin, usai menghadiri kegiatan tersebut, Selasa (13/12/2022).
Ia menjelaskan, produktivitas adalah sikap mental dan etos kerja yang selalu berusaha melakukan perbaikan mutu kehidupan.
Melalui peningkatan efisiensi, efektivitas, dan kualitas untuk menciptakan nilai tambah secara berkelanjutan.
“Sedangkan untuk Sistem Manajemen Peningkatan Produktivitas ini yang ada di perusahaan, secara keseluruhan demi meningkatkan produktivitas, yang berkaitan dengan kegiatan kerja secara efektif, efisien dan berkualitas,” tuturnya.
Selain Wali Kota Depok, lanjut dia, juga terdapat satu perusahaan asal Kota Depok yang menerima penganugrahan Siddahkarya untuk kategori perusahaan. Yaitu, PT JIAEC atau Japan Indonesian Economic Center.
“PT JIAEC menerima penghargaan tersebut karena terus berupaya meningkatkan produktivitas dan berhasil mempertahankan tingkat produktivitas selama 3 tahun berturut-turut,” ungkap Thamrin.
Ia berharap, semoga produktivitas perusahaan terus meningkat, sehingga bisa menyejahterakan tenaga kerjanya dan juga kita harapkan dapat menyerap tenaga kerja yang banyak di Kota Depok.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas dan Bina Lembaga Pelatihan Kerja, Disnaker Kota Depok, Tri Astuti mengatakan, pada kategori perusahaan terdapat tujuh elemen penilaian.
Antara lain, kepemimpinan (leadership), perencanaan strategis (strategic planning) dan fokus pada pengembangan dan manajemen sumber daya manusia (human resourches development and management).
Lalu, fokus pada pelanggan dan perluasan pasar (customer and market focus), data, informasi, dan analisis (data, information, and analysis), kemudian, manajemen proses (process management). Terakhir, hasil usaha (business result).
Tri pun berharap, ke depan semakin banyak perusahaan yang menjadikan produktivitas sebagai budaya. Baik yang bergerak bidang jasa maupun manufactur, baik industri mikro, kecil, menengah maupun besar.
“Dengan peningkatan produktivitas, maka akan meningkatkan daya saing perusahaan, kesejahteraan karyawan. Juga dapat berdampak kepada penyerapan tenaga kerja, penurunan angka pengangguran serta serta peningkatan perekonomian daerah,” pungkasnya.*iki