BALAIKOTA, planetdepok.com- Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD) organisasi kemasyarakatan yang telah puluhan tahun berdiri, dibangkit lagi dengan menggelar acara Bocah Depok Ngumpul Lagi di halaman Balailota Depok, Minggu (23/12).
Acara diawali prosesi ‘Rebutan Dandang’ yang menampilkan para jawara dari perguruan silat di Kota Depok yang tergabung dalam Lumbuk Depok pimpinan bang Nunu.
Rebutan dandang adalah seni beladiri pesilat yang bertarung sambil berpantun. Sangat menarik, menghibur dan sarat nilai-nilai pendidikan.
Acara ini juga menampilkan seabreg pentas seni, atraksi silat, serta pertunjukan lenong yang disutradarai Ketua DKD Depok, Ir Nuroji.
Yang menarik adalah penampilan lenong, di antara pemain lenongnya adalah para pejabat, yaitu Walikota Depok Mohammad Idris, Wakil Walikota Pradi Supriatna, Kepala Badan Keuangan Daerah Nina Suzana, Camat Sawangan Zaenudin, serta Lurah Depok Jaya Syaiful Hidayat dan Lurah Kukusan Hasan.
Digelaran itu, Dewan Sepuh KOOD yang diketuai KH Syihabudin Ahmad mengukuhkan sebanyak 17 nama sebagai Badan Pengurus Harian (BPH) periode 2018-2023. Mereka adalah H Ahmad Dahlan (ketua), Nina Suzana (sekretaris), H Yahman Setiawan (bendahara), H Supian Suri (wakil bendahara), Amiruddin (wakil sekretaris).
KOOD juga memiliki 12 wakil ketua, yaitu Syaiful Hidayat, Naiman, Lamin, H Sanwari, H Jayadi, H Hasan Basri, Jamhurobi, Dede Hidayat, Mohamad HB, H Mursalim, H Ma’sum, Hj Inawati.
Usai dikukuhkan, Ketua Umum KOOD Haji Ahmad Dahlan menegaskan bahwa organisasinya fokus mengurusi seni, budaya dan bahasa. KOOD tidak akan ‘digiring’ ke pusaran politik praktis.
“Itu komitmen saya bersama kawan-kawan lain yang mengawali membangkitkan KOOD dari tidur panjangnya. InsyaAllah tidak ikut-ikutan ke politik praktis, fokus aja ngurusin seni, budaya dan bahasa,” kata Dahlan
Sementara itu Walikota Depok, Mohammad Idris, dalam sambutannya merespons positif kepedulian KOOD yang akan fokus mengurusi seni dan budaya.
Diungkap Idris, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian terkait pengembangan potensi lokal Depok, salah satunya memperbanyak tempat-tempat wisata yang bernuansa budaya Depok.
“Tadi saya diskusi ringan dengan bang Dahlan. Ke depannya kita harus punya tempat wisata khas Depok, misalnya Kampung Depok atau apalah namanya,” kata Idris.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, pihaknya sedang mengumpulkan data dan mencari lokasi yang layak dan pantas untuk dijadikan sebuah kawasan Kampung Depok. “InsyaAllah terwujud,” demikian Idris.
Perhelatan perdana KOOD juga menjadi ajang temu kangen. Hal itu terlihat dari banyaknya tokoh dan sepuh Depok yang berbaur akrab di acara tersebut. MH