opini  

Harkitnas, Masyarakat Indonesia Jangan Hilangkan Identitas & Jati Diri Bangsa

Arif

Arif Suryadi
Sukmajaya, Planetdepok.com – Masyarakat Indonesia mulai kehilangan jati dirinya, melupakan ciri khasnya yang ramah, santun dan beradab, sejak zaman medsos yang gila gilaan ini, caci maki jadi bahasa sehari hari sebagian masyarakat.

Kita betul betul sudah kehilangan identitas dan jati diri bangsa yang ramah sopan dan santun, seperti yang di gaungkan pembesar pembesar Negeri.

Mengantisipasi perubahan budaya dan nilai-nilai sosial yang terkikis oleh perkembangan media sosial, memang merupakan tantangan yang kompleks. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu masyarakat, mempertahankan identitas dan nilai-nilai positifnya:

Pendidikan Nilai-nilai Budaya: Mengintegrasikan pendidikan tentang nilai-nilai budaya dan etika, dalam kurikulum pendidikan formal dan informal.

Hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran di sekolah, seminar, lokakarya, dan program-program pendidikan lainnya.

Peran Media Massa: Media massa memiliki pengaruh besar dalam membentuk persepsi dan perilaku masyarakat.

Mendorong media massa untuk memberikan lebih banyak ruang bagi konten yang mempromosikan nilai-nilai positif, seperti kesantunan, keramahan, dan keberadaban, dapat membantu memperkuat identitas budaya.

Penguatan Komunitas Lokal: Mendorong partisipasi dalam kegiatan-kegiatan komunitas lokal, dapat membantu memperkuat ikatan antar anggota masyarakat dan mempertahankan nilai-nilai budaya yang penting.

Komunitas lokal, dapat menjadi tempat bagi individu untuk berbagi dan memperkuat nilai-nilai yang mereka anggap penting.

Penggunaan Media Sosial dengan Bijak: Memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang penggunaan media sosial yang bijak dan bertanggung jawab.

Ini termasuk mempromosikan sikap positif dalam berinteraksi online, seperti menghindari caci maki dan berdiskusi secara konstruktif.

Kepemimpinan Beretika: Mendorong para pemimpin, baik di tingkat lokal maupun nasional, untuk memberikan teladan yang baik dalam perilaku dan komunikasi mereka.

Para pemimpin, dapat menjadi model bagi masyarakat dalam mempertahankan nilai-nilai budaya yang dihargai.

Promosi Seni dan Budaya: Mendukung dan mempromosikan seni dan budaya tradisional Indonesia, dapat membantu memperkuat identitas budaya.

Melalui kesenian, musik, tarian, dan warisan budaya lainnya, masyarakat dapat merayakan dan mempertahankan warisan budaya mereka.

Kolaborasi Antar-generasi: Memfasilitasi dialog antara generasi yang lebih tua dan lebih muda dalam masyarakat untuk saling bertukar pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai budaya.

Kolaborasi ini, dapat membantu menjaga keberlanjutan nilai-nilai budaya yang berharga.

Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mempertahankan identitas dan nilai-nilai budayanya, di tengah perubahan zaman dan perkembangan media sosial yang pesat ini.

Semoga tema “Bangkit untuk Indonesia Emas” pada peringatan 116 tahun Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2024, masyarakat Indonesia kembali kepada jati diri bangsa yang beretika, bangkit bersama untuk memajukan persatuan bangsa. Wallahu alam.

Penulis: Arif Suryadi, MPd

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.