PDAM Tirta Asasta Segera Bangun Water Tank Kapasitas 4 Juta Liter

Suasana Sosialisasi pembangunan Water Tank PDAM Tirta Asasta

Suasana Sosialisasi pembangunan Water Tank PDAM Tirta Asasta
SUKMAJAYA, planetdepok.com – Guna mengantisipasi gangguan saat terjadi banjir, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok, bulan ini akan mulai membangun water tank berkapasitas 4.000 M3 atau setara 4 juta liter air.

Hal itu juga disebut sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.

“Tujuan dibangunnya water tank ini, kami ingin meningkatkan continuitas pengaliran, dimana ketika ada gangguan air baik pasokan dan kekeruhan yang meningkat pada saat banjir, maka dalam rangka meningkatkan pelayanan dibangun penampungan air berupa water tank ini,” ujar Sudirman, Direktur Operasional PDAM Tirta Asasta Kota Depok, saat acara sosialisasi pembangunan water tank 4.000 M3 di Aula PDAM Depok, Kamis (4/3/21).

Ia menerangkan, pembangunan water tank tersebut, akan dilakukan di Jalan Mawar, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas.

“Di biayai menggunakan dana APBD yang berasal dari penyertaan modal pemerintah sebesar Rp 13 miliar”, bebernya.

Water tank Jalan Mawar, menurutnya, merupakan tahap awal yang lakukan pihaknya, untuk wilayah Perumnas Depok Satu.

Nantinya, ujar Sudirman, water tank itu akan mengcover 12.000 pelanggan yang ada di wilayah itu. Untuk wilayah Sawangan, akan kembangkan lagi dan itu sudah masuk dalam rencana bisnis PDAM.

“Water tank ini memang dikhususkan terlebih dahulu untuk wilayah Depok Satu,” paparnya.

Acara sosialisasi tersebut juga menghadirkan perwakilan warga setempat mulai dari Lurah, LPM, Babinsa, Bhabinkamtibmas hingga Kasidatun Kejari Kota Depok dan Forum Komunikasi Persahabatan (FKP).

Lurah Depok Jaya, Herman mengatakan, rencana kerja PDAM itu harus didukung agar sukses tanpa ekses.

“Kami menyambut baik Tirta Asasta dalam meningkatkan mutu pelayanan khususnya bagi warga kami di Depok Jaya. Namun begitu tolong diperhatikan juga kondisi lingkungan ketika nanti ada mobilisasi alat berat dan lainnya,” tandasnya.

Jika nanti ada jalan yang rusak akibat dampak dari proyek itu, Herman meminta pihak pelaksana project untuk langsung memperbaikinya.

“Ya harus bertanggungjawab pelaksana proyek. Selain itu di Jalan Mawar juga banyak kabel listrik dan telepon. Kami minta agar berkoordinasi dengan pihak terkait,” terangnya didampingi LPM Depok Jaya, Syarifudin.

Sementara itu Kasidatun Kejaksaan Negeri Depok, Rully Trie Prasetyo meminta agar pelaksana proyek membuat posko untuk menerima laporan masyarkat jika ada permasalahan di lapangan

Ini agar lebih mudah masyarakat berkomunikasi jika ada aduan dan bisa cepat direspon,” ungkapnya.

Selain itu, Rully juga meminta pihak pelaksana untuk memenuhi K3 bagi pekerja agar tidak ada kecelakaan kerja baik dari karyawan maupun warga sekitar.

Terkait tuntuan dan masukan dari masyarakat, PT Tirta Sari Mandiri sebagai pelaksana project menegaskan akan bertanggungjawab atas segala sesuatunya yang menyangkut proyek tersebut.

“Kami akan bertanggungjawab jika terjadi dampak dari pekerjaan. Kami lakukan upaya untuk meminimalisir dari dampak tersebut. Jika terjadi kerusakan jalan kami siap perbaiki seperti kondisi semula. Kami juga akan berkoordinasi secara langsung dengan masyarakat ketua lingkungan dan masyarakat di sekitar lokasi,” pungkasnya. *rik

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.