BOJONGSARI, PLANETDEPOK.COM – Ketua Kumpulan Orang – orang Depok (KOOD) Berbudaya, Baba Dahlan menginginkan agar Pemkot Depok menjadikan perayaan hari raya Lebaran Depok, sebagai agenda wisata tahunan Kota Depok.
Pasalnya, kata dia, hal itu adalah tradisi, kebiasaan dan adat istiadat orang tua Depok dulu, menjelang hari raya dan setelah hari raya idul fitri.
“Agenda ini, bisa menjadi wisata tahunan di Depok, setelah idul fitri, diakhir bulan syawal, kita gelar lebaran Depok,” ungkapnya, saat mendampingi Hasbullah Rahmad menjambangi stand UMKM, Sabtu (4/6/2022).
Keinginan orang, menurutnya cukup tinggi lantaran mau tau apa sih lebaran Depok. Sebab, kegiatan tersebut mengulang sejarah, budaya dan peristiwa yang sudah tidak ada, jadi membuat orang Depok pada kangen.
“Dengan perayaan ini, masyarakat Depok menjadi ajang nostalgia, sedangkan yang luar Depok, pengen tau apa sih lebaran Depok. Acara Ini syarat dengan budaya, kebiasaan dan adat istiadat, yang biasa dilakuin orang tua kita dahulu,” paparnya.
Biasanya, ungkap Baba Dahlan Depok jaman dulu 2 hari sebelum hari raya nyembelih atau potong kebo andil, yang dibeli bancongan (patungan) dan dagingnya dibagi kepada yang pada bancongan secara sama data, untuk penuhi kebutuhan daging persiapan hari raya Idul Fitri.
Perayaan hari kedua Lebaran Depok tersebut, kata dia temanya adalah Pasar Penghabisan.
“Baba masih inget waktu kecil, pasar depok lama yang sekarang pindah jadi pasar kemiri itu, satu-sarunya pasar di Depok. Istilah pasar penghabisan itu lahir dari pasar tersebut,” jelasnya.
Ia mengisahkan, dulu di Depok kalau H -1 Idul Fitri tidak membeli baju, tidak belanja kebutuhan buat lebaran, biasanya pas hari raya 3 hari sampe seminggu, masyarakat tidak bisa belanja lantaran pasar tutup.
“Makanya disebut pasar penghabisan, nah kita harus belanja dah segala macam kebutuhan lebaran di pasar penghabisan,” kisahnya.
Untuk kegiatan Lebaran Depok besok, bebernya, semua warga Depok membawa rantang, untuk makan bersama, sambil nyaksiin topeng.
“Kalau biasanya pejabat nonton orang main lenong, nah besok nih pejabat yang pada main topeng. Ada Walikota, Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat yang pada main topeng. Nah rakyat tuuh pada nonton dah, sambil makan rantangan yang mereka bawa,” ulasnya.
Selain itu, ia meminta Pemkot Depok mulai memikirkan tempat tetap untuk merayakan Lebaran Depok tersebut.
“Tiap tahun tempatnya emang masih pindah-pindah , belum punya tempat yang tetap. Saya harap Pemkot mikirin itu, sebab ini akan jadi agenda tahunan orang Depok. Ini harus dipikirin, Mudah-mudahan ini akan ada alun elun wilayah barat , di setu tujuh muara, nanti kita disana, sekarang masih pinjem tempat perumahan yang belum di bangun,” utasnya. *iki