Kawasan Timur Indonesia Strategis Sebagai Sentral Pembangunan Nasional

Donny Gahral (foto: gun)

Donny Gahral (foto: gun)
JAKARTA, PLANETDEPOK.COM – Pengamat Politik Nasional Donny Gahral Adian Kamarullah menyebut, masa depan Indonesia ada di kawasan timur Indonesia.

Salah satu lelaki dari Kesultanan Bacan ini, dalam press releasenya, Rabu (29/6/2022) menyampaikan, kawasan barat yang selama ini menjadi central pembangunan Nasional, sudah mengalami titik jenuh, sehingga perlu desain baru yang lebih update lagi dengan kepentingan pembangunan Nasional.

Kawasan timur oleh Donny, dinilai sangat tepat dan strategis sebagai sentral kemajuan pembangunan Nasional.

Donny menyatakan, sudah saatnya reorientasi dan redesain konsepsi pembangunan Nasional yang selama ini bertumpu di barat, harus digeser ke bagian timur Indonesia.

Kawasan timur Indonesia meliputi pulau Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku dan Maluku utara, tukasnya, sedang memasuki trend sebagai pusat pertumbuhan investasi, dengan daya dukung ruang dan lingkungan yang luas juga memadai, serta penduduk yang masih relatif kecil.

“Sehingga, sangat strategis sebagai pusat pengembangan pembangunan Nasional.Masa depan Indonesia ada di Timur,” tandasnya.

Langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah mulai saat ini, ungkap Donny adalah, pertama pengembangan industrialisasi hulu sampai hilir di kawasan timur.

Langkah itu, baginya juga penting, guna mengoptimalkan ekstraksi SDA terhadap peningkatan kesejahteraan lokal, yang kenyataannya masih berbanding terbalik itu.

“Pemerintah sudah harus membangun industrialisasi di timur. Emas, Nikel dan Ikan, sudah harus dikelola secara industri langsung di kawasan timur, sehingga berdampak pada kesejahteraan bagi masyarakat lokal,” jelas Donny.

Sebagai langkah ke dua, sambungnya adalah, redesain konsep pembangunan Nasional tersebut, harus sejalan dengan distribusi kekuasaan Nasional untuk kawasan timur.

Putra-putri terbaik dari timur, ujarnya, harus diberikan porsi pada level jabatan strategis Nasional, sehingga mampu mengambil langkah afirmatif bagi kawasan timur.

“Hemat saya, konsep ini harus ada kebijakan distribusi kekuasaan yang adil bagi kawasan timur, putra-putri terbaik dari timur harus mendapat porsi yang seimbang pada jabatan strategis nasional,” sarannya.

Tanpa ke dua langkah itu, tegasnya, konsep yang parsial seperti yang dilakukan selama ini, hanya bersifat kuratif dan tidak memberikan dampak signifikan baik nasional maupun lokal.

“Jadi secara Nasional, juga tidak efektif lagi, pun demikian dampak lokal juga sangat minim,” urainya.

Lebih luas Donny mengungkapkan, momentum pemindahan IKN ke Kalimantan, harus menjadi momentum redesain konsep pembangunan Nasional tersebut.

Bahwa IKN di Kalimantan, imbuhnya, sesungguhnya telah menandai nilai strategis kawasan timur Indonesia, baik dari sisi kekayaan alam dan nilai strategis geografis nya.

“IKN baru di Kaltim sebetulnya telah membuka cakrawala kita bahwa masa depan bangsa ini ada di timur. Ya coba kita ikuti alurnya,” paparnya.

Donny menilai, kebijakan terhadap kawasan timur selama ini, hanya bersifat kuratif dan eksploitatif-ekstraktif, sehingga tidak berdanpak strategis dan holistik, baik untuk kepentingan nasional dan lokal.

Ironisnya, unggah Donny, banyak kasus justru menghadirkan malapetaka lokal, dimana perhatian Nasional yang eksploitatif dan ekstraktif semata menimbulkan ketidakadilan dan menciptakan kantong-kantong kemiskinan baru di kawasan timur.

Ia mengulas, kenapa kekayaan tambang justru berbalik malapetaka? Ya karena oreantasinya insidentil, gali dan ambil kekayaan saja, belum terintegrasi antara kekayaan dan industrialisasi.

“Selain itu, harus ada putra daerah yang di level top jabatan Nasional yang bisa mengafirmasi kepentingan timur ini,” tutupnya. *iki

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: planetdepok.com@gmail.com Terima kasih.